REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Uni Eropa mengganggap Indonesia contoh yang baik dalam hal transisi otokrasi menuju kebebasan dan kemajuan di Timur Tengah. Hal ini diungkapkan Direktur Operasi 'External Action Service' Uni Eropa, David O`Sullivan.
“Kami senang Indonesia menawarkan berbagi pengalaman dengan negara-negara Timur Tengah untuk memulai transisi ini. Uni Eropa siap bekerja sama dengan untuk berbagi analisis terhadap pendekatan yang mungkin dapat dilakukan,” kata Sullivan dihadapan sejumlah delegasi Indonesia- Uni Eropa di tengah Konferensi Indonesia dan Uni Eropa Mengenai Transformasi Timur Tengah di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (28/2).
Indonesia dan Uni Eropa, katanya, memiliki kepentingan vital guna mendukung bangsa di Timur Tengah. “Saya menyambut hangat Indonesia mencul sebagai pemain regional dan global. Suara Indonesia di ASEAN dan PBB, memberi kontribusi pada pembentukan kawasan yang stabil dan demokratis,” kata Sullivan.
Saat ini, lanjut Sullivan, Timur Tengah memasuki fase bersejarah karena akan memasuki prospek perdamaian, stabilitas keamanan, dan keamanan yang sebelumnya terkekang oleh rezim “Saya yakin Uni Eropa dan Indonesia dapat menjaga kemitraan dan semakin meningkatkan kerja sama yang telah dilakukan,” ujar Sullivan.
Sullivan juga menunggu peran konstruktif Indonesia untuk masalah negara-negara di Timur Tengah diantaranya yang sedang bergejolak seperti Suriah, Israel-palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya. “Hingga saat ini persoalan memang belum selesai, saya yakin Indonesia mengerti dan dapat bertukar pikiran dan bekerjasama dalam isu internasional,”katanya.
Krisis Palestina misalnya, jelas Sullivan, Uni Eropa mengutuk Israel yang menduduki dan menjajah Palestina. “Uni Eropa ingin melihat kemajuan, bukan hanya proses. Komitmen politik yang Uni Eropa lakukan saat ini kepada Palestina yakni dengan dukungan keuangan Palestina.
“Faktanya, kita adalah pendonor terbesar agar Palestina menjadi negara. Kita bekerja keras untuk membantu reformasi politik, sosial dan ekonomi,”katanya.