Sabtu 03 Mar 2012 11:35 WIB

Ambruknya Dinasti-dinasti Islam

Ambruknya Dinasti Abbasiyah
Foto: dipity.com
Ambruknya Dinasti Abbasiyah

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Heri Ruslan

‘’…Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…’’ (QS Ali Imran [3]:140).

Gelombang aksi unjuk rasa masih melanda negara-negara di Timur Tengah. Rakyat di berbagai negara yang ada di wilayah itu berupaya melengserkan para pemimpinnya. Penguasa Tunisia, Mesir, dan Libya – negara berpenduduk Muslim – telah dijatuhkan. Kini, rakyat Suriah, Yaman, serta Bahrain juga melakukan upaya yang sama.

Seperti tercantum dalam Alquran surah Ali Imran ayat 140,  sudah menjadi sunatullah,  kejayaan dan kehancuran sebuah kekuasaan akan berlangsung secara bergiliran. Peradaban Islam yang sempat menguasai dunia selama beberapa abad juga diwarnai dengan jatuh-bangunnya berbagai dinasti Islam.

Sejarawan Islam, Prof Badri Yatim dalam Sejarah Peradaban Islam, membagi perjalanan imperium Islam ke dalam beberapa periode. Pertama, masa kehidupan Nabi Muhammad SAW. Kedua, periode kemajuan Islam I (650-1000 M). Pada masa ini, peradaban Islam berada di bawah kekuasaan Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah, dan Khilafah Bani Abbas.

Setelah Khilafah Rasyidah berakhir setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh pada 660 M, berdirilah Dinasti Umayyah di bawah Umayyah bin Abi Sufyan.  Dinasti yang berpusat di Damaskus Suriah itu berdiri pada 661 M dan ambruk pada 750 M. Pada masa itu, kekuasaan Islam semakin meluas. Namun, kekuasaan Dinasti Umayyah tak mencapai satu abad.

Memasuki tahun ke-90, kekuasaan Dinasti Umayyah dihancurkan oleh Dinasti Abbasiyah. ‘’Dinasti Umayyah digulingkan oleh berbagai gerakan oposisi yang memandang bahwa pemerintahan ini tidak sah,’’ papar Nur Ahmad Fadhil Lubis Phd dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Khilafah. Setelah itu, berdirilah Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad pada 750 M.  Abbasiyah berkuasa selama lima abad (750-1258 M).

Periode ketiga, disebut Prof Badri Yatim sebagai masa disintegrasi (1000-1250 M). Pada era itu, kejayaan Dinasti Abbasiyah yang berpusat di kota Baghdad, Irak mulai meredup. Dinasti-dinasti yang sebelumnya berada dalam kendali Baghdad, satu per satu mulai memerdekakan diri. Sejak 945 M,   Abbasiyah pun hanya tinggal nama, karena yang berkuasa sebenarnya Dinasti Buwaih (945-1055) dan  Dinasti Dinasti Seljuk (1055-1258).

Periode keempat disebut sebagai masa kemunduran (1250-1500 M). Pada 1258, kekuasaan Abbasiyah benar-benar ambruk, setelah Baghdad diserang dan dihancurkan bangsa Mongol. Pusat kebudayaan dunia itu pun hancur ketika Hulagu Khan membumihanguskan Baghdad. Kejayaan Islam pun mulai meredup.

Periode kelima, disebut Prof Badri Yatim, sebagai masa munculnya tiga kerajaan besar Islam (1500-1800), yakni Kerajaan Turki Usmani di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India. Peradaban Islam kembali mengalami kemajuan pada masa kekuasaan tiga kerajaan ini.

Kejayaan ketiga kerajaan itu pun meredup sejak 1700 hingga 1800 M. Tak hanya redup, tapi juga benar-benar ambruk dan hancur.  Setelah tenggelamnya kejayaan Islam, sebagian besar wilayah kekuasaan imperium Islam berada dalam jajahan negara-negara Barat.  Dan kemajuan pun berpindah dari peradaban Islam ke Barat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement