Selasa 06 Mar 2012 13:27 WIB

Menhan: 'Barisan Sakit Hati' Dibalik Isu Mark Up Sukhoi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Purnomo Yusgiantoro
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusdiantoro mensinyalir orang-orang yang menghembuskan isu mark up sukhoi adalah orang-orang yang kecewa. "Hati-hati melihat nilai kontrak. Kalau dibisiki orang jangan sampai dapat masukan dari orang yang kecewa. Informasinya harus akurat," cetus Purnomo.

Pihaknya terbuka kalau sampai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jaksa Agung, Inspektoral Jenderal Kemenhan, lembaga swadaya masyarakat, maupun media ikut mengaduit data kontrak anggaran Kemenhan. Sebab Purnomo yakin prosedur pembelian dilakukan sesuai aturan dan mekanisme berlaku.

Dia melanjutkan, Kemenhan berhubungan langsung dengan Rosoboronexport. Kalau ternyata produsen dari Rusia itu menggandeng perusahaan lain, maka hal itu menjadi agen mereka. Ditegaskan Purnomo, persoalan penunjukan agen itu menjadi urusan Rosoboronexport, dan Kemenhan tidak menggunakan perantara. Dia juga mengklarifikasi pembelian alutsista itu termasuk bagian dari 1 miliar dolar AS kredit ekspor Rusia. "Perlu saya luruskan. Itu semua tidak benar."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement