Selasa 06 Mar 2012 15:03 WIB

Siprus, Tempat Wafatnya Wanita Salehah (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu sudut Pulau Siprus.
Foto: picture4u.net
Salah satu sudut Pulau Siprus.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang Muslimah bernama Ummu Harram binti Milhan. Ia adalah seorang sahabat perempuan yang dikenal pemberani.  Ia bercita-cita gugur syahid di jalan Allah SWT. Impian Muslimah pemberani itu pun akhirnya terkabul.

Tanpa mengenal rasa takut, Ummu Haram berkali-kali turun ke medan perang menegakkan panji-panji agama Allah SWT. Terakhir kali, sang mujahidah berjuang dalam sebuah ekspedisi penaklukkan Siprus atau dikenal dengan Perang Qubrus (Siprus) pada 27 H.

"Pada saat menyebrangi laut, perahu mereka oleng dan Ummu Haram terlempar ke laut sampai meninggal," tulis Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadits an-Nabawi. Menurut dia, makam Ummu Haram terdapat di Siprus dan dikenal dengan nama Makam Wanita Saleh.

Mahmud Mahdi Al-Istanbuli dan Musthafa Abu An-Nashr Asy-Syalabi dalam kitab Nisaa’ Haular Rasuul menuturkan, Ummu Haram adalah saudari Ummu Sulaiman, bibi dari Anas bin Malik. Ummu Haram termasuk salah seorang Muslimah yang mulia. "Ia masuk Islam, berbaiat kepada Nabi SAW setelah ikut hijrah," ungkap Al-Istanbuli dan Asy-Syalabi.

Ia juga tercatat sebagai periwayat hadits dan Anas bin Malik meriwayatkan hadits darinya. Selain itu, ada pula sahabat lainnya yang meriwayatkan hadits dari Ummu Haram. Rasulullah SAW menghormati sosok Ummu Haram. Beliau sempat  mengunjungi dan beristirahat sejenak di rumahnya. Ia dan Ummu Sulaim adalah bibi Rasulullah SAW, baik dari jalur susuan maupun nasab.

Ummu Haram bercita-cita untuk dapat menyertai peperangan bersama para mujahidin  menyeberangi laut untuk berdakwah dan membebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama hamba menuju peribadatan kepada Allah SWT. Akhirnya, Sang Khalik pun mengabulkan mewujudkan cita-citanya.

Dalam hadits riwayat Ibu Majah, Anas RA menuturkan, adalah Rasulullah SAW apabila pergi ke Quba, beliau mampir ke rumah Ummu Haram. Pada suatu hari Rasululllah SAW mampir ke rumah Ummu Haram dan menjamunya. Lalu  Rasulullah menyandarkan kepalanya dan tertidur. Tidak beberapa lama kemudian beliau bangun lalu tertawa.

Ummu Haram bertanya, "Apa yang membuat Anda tertawa, ya Rasulullah?"

Beliau bersabda, "Telah diperlihatkan dalam tidurku ada sekelompok manusia dari umatku, mereka berperang di jalan Allah dan berlayar di lautan dan keadaan mereka sebagaimana raja-raja yang penuh kegembiraan (karena lengkapnya persenjataan dan perbekalan mereka)."

Ummu Haram lalu berkata, "Wahai Rasulullah SAW, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka."

Rasulullah SAW kemudian mendoakan Ummu Haram. Dan beliau kembali menyandarkan kepalanya dan melanjutkan tidurnya. Sebentar kemudian beliau terbangun dan tertawa.

Ummu Haram bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apa yang membuat Anda tertawa?"

Rasulullah bersabda, "Diperlihatkan kepadaku sekelompok manusia dari umatku tengah berjuang di jalan Allah laksana raja yang penuh kegembiraan."

Ummu Haram kembali berkata, "Wahai Rasululllah, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka."

Rasululllah bersabda, "Engkau termasuk golongan para pemula."

Anas bin Malik berkata, "Ummu Haram keluar bersama suaminya yang bernama Ubadah bin Shamit. Setelah dinikahi oleh sahabat agung yang bernama Ubadah bin Shamit, Ummu Haram lalu berjihad. Ia bersama suaminya  meraih syahid dalam perang Qubrus (Siprus)."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement