REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Untuk mewujudkan kesepakatan bersama antara Bio Farma dengan Kementerian Kesehatan RI terkait program CSR. Bio Farma merealisasikan program CSR mendukung percepatan pencapaian target MDGs bidang kesehatan. Salah satu yang dilakukan adalah peningkatan Kesehatan ibu, penurunan angka kematian pada bayi dan balita, serta peningkatan status gizi masyarakat. Awal tahun 2012 ini, Bio Farma menyelenggarakan kembali program CSR dalam pencapaian target MDGs pada Sabtu, 14 Januari 2012 di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar dengan melibatkan komunitas motor perusahaan Bio Farma Motorcycle Club (BFMC). Perusahaan bekerjasama dengan BFMC untuk meningkatkan solidaritas, partisipasi, dan melibatkan karyawan dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan harapan kesadaran karyawan tersebut dapat diaplikasi pula di lingkungan tempat tinggal masing-masing dan mampu meningkatkan produktivitas kerja.
Iskandar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) menjelaskan seiring perkembangan dan kemajuan perusahaan, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat dan lingkungan. Kawasan pantai Ujung Genteng salah satu daerah pesisir yang terpilih untuk dikembangkan sebagai desa ekowisata karena memiliki potensi besar di sektor pariwisata khususnya daerah pantai selatan.
Bio Farma memilih mengembangkan desa ekowisata sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan untuk menciptakan objek wisata baru.Perusahaan telah memberikan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat terutama untuk para generasi muda terkait pengembangan desa ekowisata. Selain itu, perusahaan berencana untuk membangun Puskesdes sehingga mempermudah masyarakat lokal untuk memperoleh fasilitas kesehatan yang lebih baik (access to public health).
Menurut Iskandar, untuk mengembangkan desa ekowisata ini telah dimulai dengan memberdayakan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan produksi hasil lokal, membangun sarana serta prasarana umum, yaitu gapura, jembatan, akses jalan, dan membangun dermaga apung di pantai Cipanarikan. Perusahaan juga menanam 500 bibit pohon di sekitar bibir pantai, penebaran 20000 benih ikan nila, serta pelestarian penyu dengan melibatkan sekitar 300 orang yang terdiri dari jajaran direksi, karyawan, dan anggota BFMC.
Dengan program CSR kelas dunia yang berdasarkan ISO 26000 : 2010 mengenai tanggung jawab sosial, perusahaan berharap dapat mengembangkan desa ekowisata ini mampu memberikan keuntungan secara ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat lokal yang berbasis konservasi kawasan pesisir secara berkelanjutan (suistainable development). (adv)