REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak empat badan usaha milik negara yakni PT Pertamina, PT Wijaya Karya, PT Semen Gresik, dan Bank BNI akan mengembangkan bisnis di Myanmar.
"Melalui 'Indonesian Incorporated' perusahaan-perusahaan tersebut akan melakukan ekspansi ke Myanmar," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Sumaryanto, pihaknya sudah melakukan rapat dengan empat perusahaan tersebut untuk mengidentifikasi rencana ekspansi bisnis ke Myanmar.
Ia menjelaskan, Pertamina mengembangkan lapangan migas, Wika membangun infrastruktur dan properti, Semen Gresik akan membangun pabrik semen.
Bank BNI melalui perwakilannya di Myanmar berperan membiayai sebagian investasi dari BUMN yang akan hadir di sana. "Indonesian Corporated dibentuk sebagai wadah bagi BUMN yang akan mengembangkan usaha di luar negeri," ujarnya.
Sumaryanto menambahkan, tidak tertutup kemungkinan BUMN lainnya juga akan bergabung dalam Indonesian Incorporated tersebut untuk masuk ke negara lainnya.
Meski demikian ia tidak menyebutkan berapa besar nilai investasi yang akan dibidik perusahaan tersebut di negara yang juga disebut Burma ini.
"Investasinya belum dikalkulasi, tapi cukup besar. Pertamina jika akan masuk tentu nilai proyeknya besar, sama juga dengan Semen Gresik pada industri semen," ujarnya.
Ia menambahkan, rencana masuknya BUMN ke Myanmar sudah dibahas secara mendalam tinggal merealisasikannya saja.
"Saat ini merupakan peluang BUMN Indonesia untuk masuk, selain negara tersebut baru memasuki masa pembangunan, juga pentingnya BUMN untuk lebih berkiprah juga di luar negeri," ujarnya.
Menurut Sumaryanto, secara politik Indonesia memiliki andil untuk mendorong Myanmar agar ekonominya lebih baik.
"Negara berpenduduk sekitar 60 juta itu tentu memiliki keinginan agar sejajar dengan ekonomi negara-negara di ASEAN melalui pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya