REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih klub Inter Milan Claudio Ranieri yakin jika Inter gagal memperbaiki kekalahan 0-1 dari Olympique Marseille pada laga kandang babak 16 besar Liga Champions pada Selasa (13/3), maka air matanya akan menjadi tangisan malu.
Inter baru memenangi laga pertandingan pertamanya dari 10 pertandingan seluruh kompetisi dengan kemenangan 2-0 pada laga Serie A di Verona pada Jumat lalu. Setelah kemenangan itu, Ranieri meneteskan air mata bahagianya.
Sementara juara 2010 Inter sedang berusaha bangkit, Marseille justru tergelincir dengan mengalami empat kekalahan beruntun sejak kemenangan mereka pada pertandingan pertama dan Ranieri melihat hal itu sebagai peluang.
"Emosi adalah hal yang paling indah. Saya melakukan pekerjaan ini untuk merasakan emosi, baik positif maupun negatif. Namun sejujurnya, yang positif jauh lebih baik," kata Ranieri.
"Saya berharap pertandingan Selasa (13/3) saat melawan Marseille, San Siro akan penuh energi dan para penggemar menambah semangat itu. Itu memang bukanlah pertandingan yang mudah, tapi kami akan berusaha sekuat tenaga. Kami punya kesempatan. Kita lihat saja apa yang terjadi," katanya.
Inter Milan akan bertanding tanpa penyerang Cristian Chivu yang sedang menjalani hukuman tidak boleh bertanding, sementara bek tengah Andrea Ranocchia dan gelandang Ricardo Lavarez juga akan absen karena mengalami cedera.
Susunan tim yang dibentuk ranieri akan sulit diprediksi oleh Didier Deschamp, setelah pelatih asal Italia tersebut berusaha menerapkan formasi yang beragam dalam beberapa pekan terakhir.
Giampaolo Pazzini menggantikan penyerang Diego Forlan dan sebelumnya Esteban Cambiasso masuk menggantikan Andrea Poli sebelum akhirnya gol disumbang oleh Walter Samuel dan pemain depan Diego Milito di Veron.