REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Iran telah mengeksekusi 670 orang pada tahun lalu. Sebagian besar karena melakukan kejahatan narkoba.
Sekitar 20 lainnya dieksekusi karena melanggar hukum Islam. Data tersebut dikeluarkan oleh investigator PBB.
Ahmed Shaheed, mantan Menteri Luar Negeri Maladewa yang menjadi investigator PBB, juga melaporkan kekerasan yang dilakukan Iran. Kekerasan tersebut antara lain, kekerasan terhadap homoseksual dan serikat pekerja.
Shaheed memaparkan laporannya dalam Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang dihadiri 47 negara. Iran menyebut laporan tersebut sebagai kumpulan tuduhan tanpa dasar. Iran tidak hadir dalam pertemuan itu.
"Sejak pertengahan September 2011, jumlah eksekusi naik dari 200 menjadi lebih dari 600 pada akhir tahun," ujar Shaheed kepada Dewan HAM PBB, Senin (12/3).
Menurutnya, sebanyak 421 eksekusi telah diumumkan secara resmi. Sebanyak 249 lainnya adalah eksekusi rahasia. Informasi tersebut ia dapatkan dari sumber orang dalam.