Rabu 14 Mar 2012 13:16 WIB

Inggris Terus Dukung AS Perangi Iran

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hazliansyah
Obama-Cameron
Foto: bbc.co.uk
Obama-Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron tiba di Washington kemarin, Selasa (13/3). Cameron datang untuk mendukung Obama soal kebijakannya terkait perang terhadap Iran dan Afghanistan.

Washington mengatakan kunjungan tersebut merupakan bentuk ikatan yang kuat antara kedua pemimpin. Sebagai bentuk penghormatan, Cameron diberi kesempatan melakukan perjalanan dengan pesawat kepresidenan Air Force. Ia direncanakan akan menyaksikan pertandingan basket di Ohio.

Kedua pemimpin akan melakukan pembicaraan di ruang Oval, Gedung Putih hari ini, Rabu (14/3). Keduanya juga dijadwalkan melakukan konferensi pers dan menikmati jamuan makan malam kenegaraan di istana presiden. Kedua pihak menyatakan tetap berpegang pada komitmennya untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada akhir 2014. Namun, wacana mengenai penarikan pasukan sebelum waktunya sudah terlanjur mengemuka.

Senin lalu, Obama memperingatkan agar penarikan pasukan tidak dilakukan dengan terburu-buru. Menurutnya, tragedi penembakan 16 warga sipil Afghanistan tidak seharusnya membuat AS mengubah strateginya. Duta Besar Inggris untuk Washington Sir Peter Westmacott mengisyaratkan Cameron akan mengambil langkah yang sama dengan Obama.

"Saya belum mengetahui sepenuhnya tanggapan dari kedua pemimpin," ujar Westmacott kepada wartawan, seperti dikutip dari "alarabiya", Selasa (13/3).

Ia menambahkan, insiden penembakan tersebut berpengaruh terhadap strategi yang akan diambil kedua negara. Dukungan publik terhadap perang kepada Obama dan sekutu Baratnya semakin berkurang. Publik menginginkan agar penarikan pasukan militer dipercepat.

Surat kabar The New York Times melaporkan bahwa AS bisa mengurangi sekitar 20 ribu pasukan tahun depan. Dalam artikel di Washington Post, kedua pemimpin akan mempersiapkan diri menghadiri konferensi NATO di Chicago Mei mendatang. Salah satu agenda yang akan dibicarakan termasuk memastikan Al Qaeda tidak berada lagi di Afghanistan.

Cameron berkunjung satu pekan setelah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam kunjungan itu, AS mengatakan tidak tepat jika menyerang Iran tahun ini. Kendati demikian, Israel bersikeras memiliki hak untuk mempertahankan diri dan bisa saja mengambil tindakan militer.

Dalam kunjungan ini, Cameron ditemani oleh istrinya Samantha. Ia juga datang bersama Menteri Keuangan George Osborne.

sumber : al-arabiya
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement