REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nashih Nashrullah/Laporan langsung dari Teheran
Tim Global March to Jerussalem (GMJ) asal Indonesia sudah tiba di Iran. Berbeda dengan pemberhentian sebelumnya, Karachi, Pakistan, peserta mendapat sambutan luar biasa di negeri para mullah, Iran. Siang hari, Kamis (15/3) setelah melewati Pos Imigrasi Taftan, Balochistan, Pakistan, dengan berjalan kaki, tim menuju pos imigrasi Mirjaveh, Iran. Di lokasi yang sama, tim gabungan GMJ dari berbagai negara membaur dengan peserta lokal, untuk berorasi.
Peserta meneriakkan yel-yel, kecaman terhadap perebutan Israel atas tanah Palestina. Setelah berorasi, seluruh delegasi bergerak menuju Zahedan. Jarak tempuh Mirjaveh, ke pusat kota terdekat Iran dengan Pakistan itu mencapai 1,5 jam setengah. Tim mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Di sepanjang jalan, warga dengan panitia setempat melakukan pawai dan iring-iringan kendaraan bermotor menuju pusat kota.
Tujuan kali pertama adalah University of Sistan and Baluchestan, sebuah universitas ternama di pusat kota Zahedan. Para petinggi kampus menyambut rombongan. Mereka menyatakan dukungan atas gerakan GMJ. Di lokasi ini, para peserta menyantap makan siang sekaligus sarapan pagi yang terlewatkan.
Setelah itu, pada pukul 14.30 waktu setempat, tim kembali bergerak menuju kota Qom. Jarak dari Zaheda ke Qom, hampir sama dengan jarak Karachi-Taftan, yaitu 1096 km. Tim mendapat pengawalan polisi menyusuri daratan Iran. Kondisi alam, tak jauh berbeda dengan Pakistan. Kanan kiri jalan, terbentang padang pasir nan luas dan perbukitan cadas. Tim melintas kota Kerman dan Yazd. Tiba di Kerman, saat pelaksanaan shalat shubuh. Tim melakukan shalat subuh di Masjid Abu Al Fadl, Kerman.
Setelah menempuh 24 jam perjalanan, Jumat (16/3), para rombongan tiba di Qom. Di kota ini, kami kembali mendapat sambutan meriah. Di sepanjang jalan protokol kota, masyarakat membuat pawai dengan membawa beragam slogan dan lengkap dengan bendera Palestina dan Iran. Grup drum band juga sedia dengan membawakan lagu selamat datang. Di kota ini, rombongan diterima secara resmi di Universitas Qom, Ayatullah Khomaeni. Dalam kesempatan tersebut, Anggota Dewan Ahli Pusat untuk wilayah Qom, Ayatullah Ka’bi, menyatakan dukungannya terhadap GMJ.
Menurutnya, gerakan lintas agama, multisuku, bangsa, dan negara ini menunjukkan bahwa dunia internasional sadar akan ketidakadilan dan penindasan Israel. Mereka tak bisa dibohongi dengan segala bentuk kamuflase dan propaganda Zionis. Karenanya, gerakan semacam ini akan berdampak positif menekan Israel. Apalagi, bila ditambah dengan persatuan dan kesatuan internal umat Islam. “Jika Muslimin bersatu, maka Al Aqsa bisa kembali ke pangkuan,”katanya.
Usai mengikuti acara penyambutan yang dihadiri oleh para mahasiswa dan petinggi kampus tersebut, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Tehran, tempat singgah sementara di Iran. Jarak antara Qom ke Teheran, yaitu sekitar 80 km dengan waktu tempuh tiga jam. Di Ibukota Iran tersebut, GMJ yang berangkat dari Karachi Pakistan, bertemu dengan relawan dari negara lainnya seperti Azarbeijan, Bahrain, Turki, dan Afghanistan.