REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdullah Sammy/Wartawan Olahraga Republika
- 2 Januari 2012: KPSI menggugat PSSI ke CAS dan FIFA. KPSI meminta CAS menganulir keputusan pemecatan La Nyalla, dan tuntutan KLB. Di pihak lain Persipura juga menggugat PSSI dan AFC perihal pencoretan mereka dari Liga Champions Asia.
- 10 Januari 2012: PSSi melakukan verifikasi surat tuntutan KLB dari Pengprov. PSSI menyatakan klaim 452 dukungan KLB salah karena nyatanya hanya 320 anggota yang menuntut KLB PSSI yang artinya kurang dari 2/3. PSSI nyatakan KLB tidak memenuhi syarat. Sebagai gantinya PSSi akan gelar kongres tahunan pada Maret 2012. KPSI tolak verifikasi PSSI. KLB tetap dicanagkan KPSI.
- 17 Januari 2012: FIFA mendorong Kongres Tahunan PSSI, bukan KLB. FIFA berpatokan pada kongres Bali.
- 2 Februari 2012: Gugatan Persipura atas PSSI dikabulkan CAS lewat putusan sela. Perspiura bermain di LCA
- 8 Februari 2012: PSSI nyatakan kemungkinan akui LSI. KPSI menilai pernytaan PSSI sudah terlambat. KPSI ngotot KLB. Sebelumnya KONI telah pertemukan KPSI dan PSSI untuk rekonsiliasi. KONI mengundang Djohar Arifin Husin dan Nirwan Bakrie dalam sebuah pertemuan rekonsiliasi.
- 29 Februari 2011: Timnas Indonesia yang dihuni pemain IPL dibantai Bahrain 0-10. Kekalahan yang langsung menimbulkan kecaman dan dimanfaatkan KPSI. “Kekalahan Indonesia atas Bahrain 10-0 merupakan catatan paling memalukan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kekalahan tersebut dikarenakan, Timnas adalah produk karbitan dari mesin IPL. Agar tidak mencetak sejarah buruk lagi, maka revolusi PSSI adalah harga mati, dan KLB adalah langkah pasti.Djohar dkk monggo silahkan mundur diri dari arena sepak Bola karena kepengurusanya hanya melahirkan petaka Sepak Bola Indonesia,” ungkap La Nyalla.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement