REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Kejutan terjadi di Piala Perancis saat Olympique de Marseille disingkirkan tim Divisi III Liga Perancis, US Quevilly. Marseille gagal melaju ke babak semi final usai takluk 2-3 dari tim yang bermain di Championnat National pada babak perempat final, Rabu (21/3).
Kendati kalah, Presiden Marseille, Vincent Labrune menjamin posisi Didier Deschamps sebagai pelatih Marseille masih aman. Labrune bahkan menyatakan mendukung penuh perjuangan Deschamps.
Saat berbincang dengan AFP, Labrune menyatakan ia akan berbicara kepada para pemain pada Jumat, pada pertemuan yang telah diagendakan sebelum Les Phocéens dilibas Quevilly. "Semua orang harus melakukan tanggung jawabnya. Ada satu hal yang tidak dapat kami kompromikan, yakni rasa hormat terhadap seragam Marseille," imbuh dia.
Tersingkirnya Marseille dari kompetisi kasta kedua sepak bola Perancis itu, semakin mengorek luka Marseille yang tertatih-tatih di Ligue 1. Mereka kini tertahan di peringkat sembilan papan klasemen sementara dengan 39 poin, atau tertinggal 20 poin dari pemuncak klasemen, Paris Saint-Germain (PSG).
Penampilan Marseille memang masih belum stabil. Mereka pun terancam gagal berpartisipasi di pentas Eropa musim depan karena gagal masuk zona aman Eropa. Pasalnya, pada laga terakhir Ligue 1, Marseille dilibas klub yang terancam degradasi, Dijon 2-1. Selain melempar Marseille ke peringat sembilan, kekalahan itu juga menjadi kekalahan kelima beruntun yang ditelan Marseille.
Kendati demikian, Marseille masih punya peluang meraih tropi musim ini. Pasalnya, Chris Gadi dkk sukses melenggang ke perempat final Liga Champions usai menyingkirkan Inter Milan di babak 16 besar. Namun, bukan pekerjaan mudah bagi Deschamps mengantarkan Marseille merebut mahkota juara. Pasalnya, delapan finalis yang tersisa bukan tim kacangan. Apalagi mereka langsung bertemu juara empat kali Liga Champions, Bayern Munich di babak perempat final.
"Prioritas saat ini adalah memperlihatkan sisi lain di liga domestik dan untuk memberi kami semua akhir setinggi mungkin," kata Labrune.
"Satu-satunya hiburan setelah kekalahan di Piala Prancis adalah jadwal liga yang akan sedikit berkurang kepadatannya."
Demi persiapan untuk pertandingan perempat final Liga Champions melawan Munich, Marseille meminta agar jadwal pertandingan liga pada 31 Maret melawan Montpellier, digeser menjadi 3 April. Ofisial Liga Prancis diharapkan akan memberi keputusan terkait permohonan itu pada Kamis (22/3) mendatang.