REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy percaya penembakan sekolah Yahudi di Toulouse beberapa waktu lalu tidak ada hubungannya dengan Islam. Menurutnya, keyakinan Islam tidak ada hubungannya dengan aksi terorisme di Perancis.
Pernyataan Sarkozy ini berkaitan aksi terorisme yang dilakukan Muhammad Merah, pria bersenjata yang menembak ke sekolah Yahudi dan menewaskan empat orang. "Keyakinan Islam tidak ada hubungannya dengan motivasi teror yang menargetkan anak-anak Yahudi," ujar Sarkozy seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (23/3).
Dikatakannya, Frankland --julukan Perancis-- tidak bisa membiarkan ideologi teror semacam ini mengambil alih negara. Walau ada warga Perancis yang menunjukkan kemarahan mereka. Namun, negara tidak akan membiarkan kemarahan ini terus mengambil alih.
Merah juga dituduh membunuh tiga tentara Muslim, selain empat orang di sekolah Yahudi. Termasuk tiga anak, dalam insiden terpisah di baratdaya Perancis. Pria 23 tahun itu mengklaim aksi serangannya tersebut sebagai pembalasan atas anak-anak Palestina oleh kekejaman Israel. Aksi Merah juga telah diklaim kelompok pinggiran Islam garis keras yang diduga terkait Al-Qaeda.
Merah akhirnya meninggal dunia setelah aksi pengepungan polisi Perancis untuk menangkapnya, Kamis (22/3). Kepada wartawan Menteri Dalam Negeri Perancis, Claude Gueant melaporkan, polisi menemukan Merah bersembunyi di kamar mandi.
Dalam laporan itu, polisi Perancis sempat melakukan pengepungan. Merah mulai menembak membabi buta kepada polisi, sebelum akhirnya ia melompat keluar jendela dan tewas.