Sabtu 24 Mar 2012 22:47 WIB

SBY Sinyalir Ada Pengkhianat

Rep: Nasihin Masha/ Red: Hazliansyah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, -- BEIJING – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mensinyalir ada pengkhianat dalam proses hubungan perdagangan antara Indonesia dan Cina. “Bongkar itu,” katanya, Sabtu (24/3).

Hal itu ia ungkapkan Presiden untuk menanggapi pertanyaan wartawan saat jumpa pers di hari terakhir kunjungannya ke Cina. Sinyalemen Presiden itu terkait dengan adanya perbedaan data yang dimiliki Cina dan Indonesia.

Menurut data Indonesia, volume perdagangan kedua negara mencapai 50 miliar dolar AS. Sedangkan menurut catatan Cina mencapai 60 miliar dolar AS. Pada sisi lain, dalam catatan Indonesia terjadi defisit untuk Indonesia yang mencapai Rp 3 triliun. Sebaliknya mereka mencatat defisit itu justru untuk Cina dengan nilai yang sama.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement