REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dua wartawan Turki, yang hilang di Suriah selama sekitar dua pekan, dikabarkan dalam keadaan aman. Demikian pernyataan badan amal Islam yang kini sedang berunding untuk menjamin kepulangan mereka kembali.
"Kami yakin bahwa mereka masih hidup dan dalam keadaan sehat," kata Yildirim Bulent, Kepala Yayasan Bantuan Kemanusiaan IHH, kepada kantor berita Anatolia.
Yildirim mengatakan dia melakukan diskusi dengan lawan bicara tak dikenal tentang juru kamera lepas Hamit Coskun dan reporter Adem Ozkose. Keduanya bekerja untuk surat kabar Milat. Dia berharap kedua wartawan dapat segera dibebaskan.
"Saya minta maaf karena upaya ini telah begitu lama. Saya menghimbau kepada keluarga jurnalis untuk sabar menunggu kembalinya mereka," katanya.
Kedua wartawan telah melakukan perjalanan ke Idlib, dekat perbatasan Turki, awal bulan ini. Mereka berencana meliput kekerasan mematikan yang menggoyang Suriah. Mereka kabarnya diserahkan kepada intelijen Suriah oleh milisi pro-rezim pekan lalu.
Kantor berita Anatolia mengatakan Coskun telah disiksa. Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah bekerja sepanjang jam untuk menemukan para wartawan dan membawa mereka kembali ke Turki.
Ankara telah mendesak ribuan warga Turki untuk meninggalkan Suriah dimana tindakan keras berdarah oleh rezim Presiden Bashar al-Assad terhadap para demonstran oposisi telah menewaskan lebih dari 9.100 orang. Demikian sebut hasil pemantauan.
IHH (Insani Yardim Vakfi) adalah yayasan bantuan dekat dengan konservatif Islam yang berakar di pemerintah. IHH melakukan bantuan yang terorganisir untuk pengungsi Suriah yang melarikan diri akibat pertumpahan darah di negara mereka ke Turki dan Lebanon.