REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencetak tenaga terampil guna mengurangi pengangguran.
"Ke depan kita akan perbanyak SMK guna kurangi pengangguran," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) provinsi setempat Dr H Ngadimun MM, sebelum rapat paripurna DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.
Ia mengungkapkan, perbandingan antara Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan SMK di Kalsel selama ini berbanding 70 : 30 persen.
"Tapi ke depan perbandingan itu akan terbalik atau setidaknya lebih banyak SMK dari SMA," lanjut Ngadimun yang baru beberapa hari dilantik oleh Gubernur Kalsel, sebagai Kepala Disdik Kalsel.
Mantan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kalsel itu berharap, dengan memperbanyak SMK dapat mencetak tenaga-tenaga terampil dan berkeahlian dasar atau menengah.
"Dengan memiliki keterampilan dan keahlian tersebut, keluaran SMK kita selain bisa untuk memenuhi lapangan kerja, juga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, walau secara kecil-kecilan terlebih dahulu," lanjutnya.
Mengenai Sekolah Berstandar Internasional (SBI) milik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel, dia berharap, pada tahun pelajaran 2012/2013 bisa dimulai.
"Karena pembangunan gedung SBI SMA Banua di Jalan A Yani Km18 sudah bisa untuk operasional, kecuali penyediaan meubeler yang sedang dalam proses tender," ungkap pejabat senior Disdik tingkat provinsi tersebut."Bila SBI SMA Banua sudah buka/operasional, maka Kalsel tak lagi menitipkan peserta didiknya ke provinsi lain, seperti dalam dua tahun terakhir ada yang dititipkan di Semarang Jawa Tengah dan Sukabumi Jawa Barat," demikian Ngadimun.
SBI SMA Banua yang siswa/siswinya hasil rekrutmen anak didik terbaik dari kabupaten/kota se Kalsel itu, langsung dikelola Pemprov setempat.