Selasa 27 Mar 2012 10:28 WIB

Dapit Bekam Bukan David Beckham

David Beckham
Foto: AP
David Beckham

REPUBLIKA.CO.ID,  David Beckham adalah pemain sepak bola ganteng yang digandrungi kaum hawa. Ngomongin mantan bintang Manchester United, Real Madrid dan sekarang bermain di klub LA Galaxi pastilah tidak ada habisnya.

Karena itu yang kita bahas bukan David Beckham, tapi Dapit Bekam. Dia adalah tokoh imajiner saya. Kang Dapit adalah seorang penjaga kebersihan masjid.

Dia mendapat panggilan Dapit Bekam karena secara rutin setiap bulan selalu terlihat bekas-bekas kop bekam di leher dan sekitar punggungnya. Dia juga salah satu ahli

bekam di kampungnya. Bagi dia punggung tanpa bekas kop bagaikan langit tanpa bintang. Jika sepintas lalu, Mr David Beckham dengan ketampanan dan kekayaannya, serta  skill sepak bola yang hebat, pastilah jauh lebih beruntung dari Kang Dapit Bekam tukang bekam tokoh imajiner saya. Tapi mari kita bahas lebih jauh.

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Al Hijamah berasal dari istilah bahasa Arab; Hijama yang berarti pelepasan darah kotor bukan Al Fashad atau pelepasan darah segar. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.

Dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi atau metoda pengobatan ala Nabi, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah menuturkan bahwa Rosul diberi pengetahuan oleh para malaikat tentang pengobatan bekam/hijamah tersebut.

“Dalam hadits diceritakan, Jibril memberitahukan kepadaku bahwa Hijamah/Bekam adalah pengobatan yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Bukhari-Muslim). Selama Aku Berjalan pada malam isra mi'raj bersama para malaikat, Mereka selalu berkata "Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam". Sesaat setelah Isra Mi'raj, Rasulullah juga menyatakan, sebagaimana diriwayatkan Abdullah ibnu Mas'ud, bahwa ia tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh Beliau dengan mengatakan,”Perintahkanlah umatmu untuk berbekam!”.

Bahkan dengan tegas, Nabi Muhammad menyatakan, ”Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas (kayy). Dan

aku melarang umatku dengan besi panas.” (Hadits Bukhari).

Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik ra menuturkan

bahwa : "Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu."  (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).

Pemilihan waktu bekam pada tanggal tersebut adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan  penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan.

Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.

 

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.”  (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani).

Diterangkan pula bahwa maksud dari segala macam penyakit disini adalah penyakit yang berhubungan dengan darah. Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengatakan,

“Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-

cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahaya di bulan”.

Subhanallah, dengan penuturan diatas tadi ”Qod’aflaha mu’minun” ; sangat beruntung orang-orang mukmin. Bahkan jika kita (orang-orang mukmin) sakit, atau sekadar  menjaga kesehatan saja dan mencontoh pengobatan ala Nabi atau Sunnah Rosululloh, maka itu termasuk kedalam ibadah. Dan kita semua termasuk orang-orang mendapatkan balasan pahala yang terbaik dari Allah SWT.

Kembali ke Mr.David Beckham dan Kang Dapit Bekam jika melihat kasus diatas tersebut mana yang lebih beruntung?

Mari kita lihat dari tinjauan hadis. Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda: "Orang yang paling baik adalah seorang tukang bekam (Al Hajjam) karena ia mengeluarkan  darah kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang dibekamnya." (HR. Tirmidzi, Hasan Gharib).

Nah berarti kang Dapit Bekam-lah orang yang lebih beruntung dibandingkan dengan MrDavid Beckham. Tapi setelah apa yang tadi panjang lebar dijelaskan, bagaimana pilihan Anda. Ingin seperti Mr David Beckham atau Kang Dapit Bekam? Semoga pilihan kita semua termasuk ummat yang beruntung yang selalu mengikuti sunnah Rasulullah, agar  selalu mendapatkan Ridha Allah SWT.

Aamiin Ya Rabb.

Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

Ustaz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)

twitter:@erickyusuf   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement