Selasa 27 Mar 2012 12:08 WIB

KTT Keamanan Nuklir Dibuka Presiden Lee Myung-bak

Rep: Nasihin Masha/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak dalam KTT Keamanan Nuklir
Foto: talkvietnam
Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak dalam KTT Keamanan Nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – KTT Keamanan Nuklir 2012, Selasa (27/3) dibuka oleh Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak. KTT yang kedua ini dihadiri oleh 53 kepala negara dan empat ketua organisasi internasional termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

KTT yang pertama diadakan di Washington, Amerika Serikat, April 2010. KTT ini merupakan prakarsa Presiden Barack Obama dalam sebuah pidato di Praha, Czek, pada 2009. KTT ini merupakan bentuk lebih luas dari kerja sama bilateral AS dan Rusia, yang kemudian berlanjut ke G-8. KTT pertama diikuti 47 kepala negara dan tiga organisasi internasional (PBB, IAEA, dan Uni Eropa). Semua kepala negara berpengaruh hadir di KTT kali ini, sedangkan empat organisasi internasional itu adalah PBB, IAEA, Uni Eropa, dan Interpol.

Seperti dilaporkan wartawan Republika Nasihin Masha, setelah dibuka Presiden Korea Selatan, selanjutnya mendengarkan pidato Presiden AS Barack Obama dan Presiden Cina Hu Jintao. Lalu diikuti pidato para kepala negara yang lain.

Lee menekankan pentingnya pencegahan terorisme nuklir. “Sebuah ancaman yang sangat nyata dan berlaku untuk semua negara,” katanya. Karena itu ia menekankan bahwa komunitas internasional harus tetap waspada terhadap keamanan nuklir.

Dia menekankan bahwa dunia butuh langkah praktis dan konkret untuk menjamin berlakunya konvensi keamanan nuklir, meminimalkan material nuklir seperti hihgly enriched uranium (HEU) dan plutonium serta mencegah penyelundupan nuklir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement