REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebelum konvoi Global March to Jerusalem (GMJ) Rute 2 berangkat ke Yordania, Ketua Presidium MER-C, Joserizal Jurnalis, sempat mengingatkan para peserta, bahwa misi kali ini adalah untuk pembebasan Yerusalem dari cengkeraman Zionis Israel.
"Global March to Jerusalem adalah gerakan penyadaran masyarakat dunia bahwa Kota Yerusalem adalah kota untuk tiga agama; Islam, Kristen dan Yahudi serta milik pecinta kemanusiaan dan keadilan. Bukan milik Zionis," tegas Joserizal, Selasa (27/3).
Gerakan ini, lanjutnya, juga untuk mematahkan empat mitos hak yang selama ini diyakini oleh Zionis. Keempat hak tersebut adalah Yahudi merupakan etnis terpilih untuk memimpin dunia, mereka adalah pemilik tanah Palestina yang dijanjikan, mereka berhak kembali ke tanah itu dan mereka berhak untuk melakukan serangan lebih dulu.
“Empat hak inilah yang harus kita patahkan karena tidak bisa berdampingan dengan norma-norma peradaban manusia,” papar Joserizal kepada para peserta GMJ Indonesia. Selain itu, semua peserta juga diingatkan untuk senantiasa meluruskan niat dan menyiapkan diri dengan segala kemungkinan bahkan yang terburuk sekalipun.
Sementara itu, Tim Konvoi Darat GMJ yang terdiri dari berbagai negara, yaitu Indonesia (28 orang), Filipina (3 orang), Malaysia (1 orang), India (34 orang), Iran (40 orang), serta sejumlah peserta dari Irak, Azerbaijan, Bahrain, Tajikistan, Saudi Arabia, Amerika Serikat dan Turki, siang (28/3) ini, dikabarkan sudah merapat di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Di pelabuhan, pihak KBRI Beirut sudah menunggu dan siap menyambut para delegasi Indonesia. Malam nanti (28/03), dari Beirut delegasi Indonesia dijadwalkan akan langsung bertolak ke Amman Yordania dengan menggunakan pesawat untuk bergabung dengan delegasi Indonesia lainnya yang sudah lebih dulu tiba di Yordania.