Kamis 29 Mar 2012 02:01 WIB

Pertama Sejak 1990, Irak Terima Utusan Arab Saudi

Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki
Foto: AP
Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Presiden Irak, Jalal Talabani, telah menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Arab Saudi yang pertama kalinya untuk Baghdad sejak invasi Saddam Hussein ke Kuwait pada 1990. Hal ini disampaikan kantor kepresidenan, Rabu *28/3) yang dilansir AFP.

"Irak antusias untuk membangun hubungan terbaik dengan kerajaan itu, yang akan bermanfaat dan menjadi kepentingan terbaik dari kedua negara dan kedua bangsa, " kata Talabani, menurut sebuah pernyataan yang juga mengatakan bahwa surat kepercayaan itu diserahkan pada Selasa (27/3) sore.

Penunjukan Fahd bin Abdul Mohsen al-Zaid sebagai duta besar Irak muncul menjelang pertemuan puncak bersejarah Arab di Baghdad. Pertemuan puncak kawasan Arab juga merupakan yang pertama diselenggarakan di Baghdad sejak 1990.

Menurut pernyataan tersebut, Zaid mengatakan kepada Talabani, bahwa Arab Saudi ingin meningkatkan hubungan politik dan ekonomi dengan Irak. Hubungan antara negara mayoritas Sunni Arab Saudi dan kepemimpinan Syiah Irak telah meningkat seiring dengan kedua negara setuju untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan pertukaran tahanan baru-baru ini.

Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, memiliki sejarah panjang dalam hubungan yang bergejolak dengan Riyadh. Kerajaan ini secara luas dipandang sebagai pendukung pesaingnya, Iyad Allawi, untuk kursi perdana menteri setelah pemilihan umum parlemen 2010.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement