REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON -- Pihak berwenang Lebanon menahan 37 delegasi India di Pelabuhan Beirut selama 30 jam terakhir, Kamis (29/3). Delegasi tersebut merupakan bagian dari rombongan Global March to Yerusalem (GMJ) yang diikuti ratusan delegasi dari beberapa negara.
Aktivis dan jurnalis yang meliput gerakan pro Palestina ini telah menolak izin untuk meninggalkan kapal yang merapat di Beirut pada 28 Maret kemarin, setelah melakukan 10 jam perjalanan dari Pelabuhan Tasucu, Turki. Delegasi tersebut dijadwalkan akan mengambil bagian dalam pertemuan protes di perbatasan Israel pada Hari Tanah Palestina pada 30 Maret esok.
Kapal tiba di pelabuhan Beirut pada 28 Maret dan membawa 137 delegasi dari 13 negara GMJ. Tidak ada yang diizinkan untuk meninggalkan kapal tersebut oleh petugas imigrasi. Pejabat imigrasi naik ke kapal dan membagi visa formulir kedatangan yang pernah diisi para delegasi.
Setelah berjam-jam menunggu, tidak ada yang memberi penjelasan kepada mereka akan keterlambatan penerbitan visa tersebut. Para delegasi memulai protes kepada otoritas imigrasi. Sementara delegasi dari Indonesia memungkinkan untuk memasuki pelabuhan setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) turun tangan.
Menjelang akhir hari, tanpa pasokan makanan segar atau air, delegasi dari negara seperti Amerika Serikat, Iran, Turki diizinkan meninggalkan kapal. Menariknya, warga negara tersebut tidak perlu visa untuk memasuki Lebanon.