Rabu 04 Apr 2012 22:40 WIB

Pemerintah tak Berniat Tambah Utang

Rep: Esthi Maharani/ Red: Chairul Akhmad
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan tidak akan menambah utang luar negeri. Meskipun situasi perekonomian dunia masih tetap menghadirkan sejumlah ketidakpastian dan pemerintah harus siap jika ada masalah baru yang datang dan membawa pengaruh pada perekonomian.

“Menambah utang bukan pilihan kita,” katanya saat membuka rapat terbatas di kantor presiden, Rabu (4/4).

Yang penting, lanjutnya, dengan APBN yang baru pemerintah telah mengetahui berapa besar pengeluaran yang diperlukan untuk membiayai jalannya pemerintahan ini dan untuk membiayai upaya pembangunan.

Selain itu, pemerintah juga sudah mengetahui pula sumber pembiayaan negara dan apa yang dalam APBN kemarin defisit bisa dijaga dalam angka yang relatif aman. “Ini penting sebagai contoh upaya untuk efisiensi anggaran untuk kementerian lembaga baik pusat dan daerah. Itu cara kita untuk mengurangi defisit yang bisa terjadi. Sebab, kalau itu tidak dilakukan maka kita dipaksa untuk menambah utang,” kata SBY.

Presiden pun meminta agar semua pihak benar-benar menyelamatkan perekonomian tahun ini. Ia juga meminta agar semua pihak ikut menjaga perekonomian dalam negeri tetap sehat dan mencapai tujuan yang ditetapkan untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement