REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Indonesia Police Watch (IPW) memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada tiga kepolisian daerah, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali karena keberhasilannya dalam penanganan demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Ada tiga Polda yang cukup baik dalam menangani aksi demonstrasi menentang kenaikan harga BBM, selama lima hari (dari 26-31 Maret). Ketiganya Polda Jatim, Jateng, dan Bali," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Kamis (5/4).
Padahal tambah Neta, di ketiga daerah ini aksi demonya melibatkan sejumlah kepala daerah. Hasil evaluasi Indonesia Police Watch (IPW) selama lima hari tersebut aksi demo terjadi di 44 kota di 20 provinsi.
"IPW memberi apresiasi pada Polda Jatim, Jateng, dan Bali. Sebab aparat kepolisian di ketiga daerah ini berhasil membangun sistem yang persuasif dalam mengatasi aksi demo, sehingga dalam aksi-aksi demo di daerah tersebut tidak terjadi aksi radikal maupun anarkis," kata Neta.
IPW menilai, polisi di ketiga daerah itu berhasil melakukan pendekatan dengan komponen-komponen dan tokoh-tokoh masyarakat setempat, sehingga aksi demo berjalan kondusif. Masing-masing pimpinan, tambah Neta, mengawasi apratnya di lapangan agar tidak memprovokasi massa.
"Cara-cara seperti ini harus menjadi budaya yang harus dikembangkan oleh Polri. Sebab seringkali aksi demo ricuh dan anarkis justru akbat diprovoksi oknum intel dan reserse yang arogan serta represif di lapangan," katanya.