REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Uni Afrika (AU) menolak klaim kemerdekaan oleh pemberontak Tuareg di Mali utara. Pernyataan AU tersebut dikeluarkan pada Jumat (6/4), beberapa jam setelah pernyataan resmi oleh gerakan arus utama MNLA mereka.
Kepala Komisi AU Jean Ping, mengatakan, blok pan-Afrika menolak deklarasi kemerdekaan MNLA di bagian utara Mali.
Sebelumnya, pemberontak Tuareg yang menyebut dirinya Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad Mali utara (MNLA) pada Jumat (6/4) menyatakan kemerdekaan Azawad. Pernyataan tersebut diposting di laman kelompok mereka melalui juru bicara televisi France 24.
"Atas nama rakyat Azawadi dan setelah berkonsultasi dengan komite eksekutif, dewan revolusioner, dewan pertimbangan dan kepala staf Tentara Pembebasan Nasional, kami memutuskan untuk mendeklarasikan kemerdekaan Azawad," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu juga menyebutkan penghormatan dan pengakuan pemberontak dalam hal perbatasan negara tetangga dan komitmen MNLA untuk terlibat penuh dalam piagam PBB. Pemberontak juga berjanji untuk memulihkan keamanan dan mulai membangun lembaga negara yang mengarah ke sebuah konstitusi demokratis untuk Azawad yang independen.
MNLA juga menyeru masyarakat internasional untuk mengakui negara Azawad tanpa penundaan dan mengatakan akan terus mengelola urusan Azawad sampai tokoh nasional ditunjuk.