REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Saif al-Islam Qaddafi, putra mendiang pemimpin Libya Muammar Qaddafi, akan dipindahkan pekan depan ke Tripoli. Pemindahan dilakukan setelah Saif setuju untuk memiliki pengacara.
"Saif al-Islam akan dipindah dari penjaranya di Zintan ke satu penjara resmi di ibu kota Libya, Tripoli, sebelum akhir pekan (depan)," kata Ahmed Jehani, wakil Mahkamah Pidana Internasional, kepada AFP di Libya, Sabtu (7/4).
Ahmed menolak menyebutkan tanggal pasti pemindahan Saif karena alasan keamanan. Kaum revolusioner Zintan telah setuju untuk menyerahkan Saif kepada pemerintah. Jadi, Saif akan dipindahkan dan diadili sejalan dengan hukum Libya.
Ia mengatakan Saif awalnya menolak menyewa pengacara. Tapi, dia dalam dua hari belakangan telah menerima untuk memiliki pengacara pembela. Pengacaranya mungkin orang Libya atau orang asing.
Saif al-Islam, yang ditangkap pada 19 November di Libya selatan, kini ditahan di satu pusat penahanan rahasia di Zintan. Lokasi tepatnya sekitar 180 kilometer di sebelah selatan Tripoli. Di Zintan, ia diduga telah diperlakukan secara buruk oleh para penjaganya.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) ingin membawa Saif ke Den Haag, Belanda, untuk menghadapi tuntutan pelanggaran terhadap kemanusiaan karena perannya dalam memerangi aksi protes terhadap ayahnya tahun lalu. Namun, pemerintah baru Libya ingin mengadili dia di dalam negeri.