REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang kuartal pertama 2012, perampokan minimarket di wilayah Jadetabek telah mencapai 14 kasus. Dari jumlah tersebut, tujuh kasus di antaranya terjadi pada dini hari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menuturkan, sebagian besar minimarket yang menjadi sasaran perampokan adalah minimarket yang buka selama 24 jam. Toko jenis itu, tutur Rikwanto, patut menjaga keamanannya secara swadaya dengan cara menciptakan pengamanan lingkungan mandiri terutama pada dini hari.
"Selain tentunya, pihak kepolisian juga akan melakukan patroli di sejumlah tempat yang rawan terjadi perampokan dan tergolong sepi," ujar Rikwanto kepada wartawan.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, selama kuartal pertama 2012, jumlah minimarket yang menjadi korban perampokan mencapai 14 toko. Dari jumlah itu, kerugian yang ditimbulkan akibat perampokan minimarket tersebut mencapai Rp100 juta lebih.
Berikut ini data minimarket berdasarkan daerah dan kerugian materinya:
1. Jakarta Pusat (4 minimarket) dengan kerugian materi Rp 12 juta.
2. Jakarta Selatan (3) dengan kerugian materi Rp 40 juta
3. Bekasi (3) dengan kerugian materi Rp 60 juta
4. Jakarta Timur (2) dengan kerugian materi Rp 17 juta
5. Jakarta Barat (1) dengan kerugian materi Rp 1 juta
6. Tangerang (1) dengan kerugian materi Rp 25 juta