Rabu 11 Apr 2012 19:31 WIB

Ribuan Warga Pasaman Barat Mengungsi

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK -- Ribuan warga Jorong Pondok Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dan Aia Bangih Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena khawatir terjadinya tsunami.

Pantauan ANTARA, Rabu, akibat gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 17.43 WIB dengan kekuatan 8,1 SR warga bertambah panik dan melakukan pengungsian.

Awalnya warga banyak berdiri di luar rumah masing-masing, namun akibat gempa susulan mereka beramai-ramai pergi mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Sekitar 500 kepala keluarga (KK) sudah meninggalkan rumahnya. Mereka pergi membawa pakaian dan perlengkapan yang bisa dibawa. Pada umumnya mereka pergi ke daerah yang lebih tinggi seperti ke Nagari Kapa dan Simpang Ampek," kata Kepala Jorong Pondok Nagari Sasak, Firma Lison.

Di Jorong Pondok Sasak terdapat sekitar 800 KK dan 70 persen sudah mengungsi karena panik akan terjadi ancaman tsunami. Hingga berita ini diturunkan air laut di Pasaman Barat masih normal, namun warga trauma dengan tsunami yang terjadi di Aceh dan daerah lainnya.

"Kita dari pihak kejorongan juga mengimbau warga tetap waspada. Selain itu, juga mendirikan tenda darurat atau posko dari pihak kabupaten yang telah berdiri sejak terjadi abrasi beberapa waktu lalu," katanya.

Sementara itu, Wali Nagari Aia Bangih, Islahul Abdi menyatakan sekitar 3.000 jiwa warganya sudah mengungsi ke tempat evakuasi yakni di Kampuang Dalam, Gunuang Pasa Ampek, Sumua batu dan Bungo Tanjuang.

"Camat, Kapolsek, Koramil dan Wali Nagari beserta warga tetap siaga untuk melihat perkembangan gempa. Sementara, air laut masih normal namun, warga tetap memilih pergi mengungsi," katanya.

Salah seorang warga Pulau Panjang Aia Bangih, David (30) menyatakan, sebagian besar warga daerah itu sudah mengungsi ke bukit di tengah-tengah pulau atau ketempat yang lebih tinggi.

"Bukit itu memiliki ketinggian sekitar 30 meter dari permukaan laut dan dijadikan tempat mengungsi. Dari 1.400 jiwa warga Pulau Panjang sebagian besar sudah mengungsi ke bukit itu," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Asgiarman menyatakan pihaknya mengimbau warga yang berdomisili di tepi pantai agar tetap waspada. BPBD Pasaman Barat untuk sementara menyediakan tenda darurat jika dibutuhkan warga yang meninggalkan rumahnya.

"Kita mengimbau warga tetap waspada sampai situasi aman. Untuk sementara akibat gempa tidak ada korban dan kerusakan namun kita tetap akan mendata dan melakukan peninjauan di lokasi yang rawan seperti Sasak dan Aia Bangih," katanya yang langsung turun ke pantai Sasak.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement