REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) ternyata mendukung hak untuk menggunakan senjata api di tempat umum. Sebagian besar warga AS ini beranggapan, membawa senjata api bentuk melindungi diri dari tindak kejahatan penembakan yang semakin marak di AS belakangan ini.
Kelompok pendukung dan pelobi penggunaan senjata api AS, National Rifle Association (NRA) belum lama ini melakukan poling melalui online kepada 1.922 responden. Hasil dari poling elektronik yang dilakukan sejak sepekan itu menunjukkan, 68 persen atau dua pertiga responden setuju penggunaan senjata, bahkan di tempat umum sekalipun.
Poling ini seolah-olah membuat opini yang baik oleh NRA dalam rangka konvensi tahunan penggunaan senjata di St. Louis, Missouri, Jumat (13/4). Dari seluruh responden, 82 persen pendukung berasal dari Partai Republik dan 55 persen berasal dari Partai Demokrat.
Namun, seorang ahli jajak pendapat AS, Chris Jackson meminta warga AS untuk berhati-hati dengan ide ini. "Warga AS harus berhati-hati dengan izin penggunaan senjata atas alasan membela diri, karena dikondisi lain ini bisa dijadikan alat untuk main hakim sendiri," ujar Jackson.
Jajak pendapat ini dilakukan di tengah maraknya kasus penembakan kepada remaja di AS. Baru-baru ini seorang remaja kulit hitam tidak bersenjata, Trayvon Martin tewas ditembak warga kulit putih, George Zimmerman.
Menurut sebuah organisasi The Brady, gerakan yang mengkampanyekan pencegahan kekerasan bersenjata, hampir 100 ribu orang tewas tertembak setiap tahun. Statistik dari Pemerintah AS bahkan cukup mengejutkan, 31.347 orang tewas di AS pada 2009 karena tertembak, dimana 11.493 orang adalah kasus pembunuhan.