REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Wakil Presiden Boediono memerintahkan pihak berwenang memperbaiki sistem peringatan dini tsunami yang belum berfungsi dengan baik di Aceh agar pada waktu mendatang bisa lebih optimal pemanfaatannya.
"Saya masih mendengar ada sejumlah masalah seperti sirine yang tidak jalan dan masalah pelampung yang belum nyambung dengan satelit perlu diperbaiki, padahal berguna untuk mendeteksi besar kecilnya tsunami," katanya saat perjalanan dengan kereta api Kualanamu-Medan, di Medan, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Boediono setelah secara langsung meninjau kondisi dampak gempa di Aceh bersama Menko Kesra Agung Laksono, Menhub EE Mangindaan, dan Mendikbud M. Nuh.
Dia mengharapkan, pihak berwenang serius memperhatikan kekurangan tersebut agar kepanikan warga bisa dikurangi jika terjadi gempa lagi.
Pada kesempatan itu Wapres minta kepada jajaran setempat melakukan dokumentasi secara lengkap dan mempelajari berbagai hal terkait dengan situasi bencana seperti itu.
"Kita bisa menyelamatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya sekalipun masih ada masalah yang harus segera diperbaiki," katanya.
Boediono juga mengatakan, gempa pada Rabu (11/4) merupakan pelajaran untuk Aceh dan daerah rawan gempa lainnya.
Meskipun perlu perbaikan terkait penanganan bencana itu, Wapres mengakui, upaya peringatan dini sudah mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya harapkan daerah lain juga, seperti daerah Mentawai dan Padang perlu waspada, dan kesiapan adalah paling penting," katanya.