REPUBLIKA.CO.ID, Selama 10 tahun ini, anggaran pemerintah pusat AS untuk pendidikan didasarkan pada kinerja siswa terhadap tes standar tahunan. Namun, sejauh ini nilai tes itu dinilai tidak menghargai kerja keras siswa yang sudah berupaya mengejar ketertinggalan akademis tapi gagal. Jadi, pemerintah Obama memberi negara bagian-negara bagian fleksibilitas lebih besar dalam mengukur prestasi, yaitu metode penilaian baru yang memberi gambaran lebih akurat tentang bagaimana siswa belajar dengan baik.
Itu pula yang dilakukan oleh para pendidik di West Denver Prep. Mereka menggunakan alat penilaian baru berupa Model Pertumbuhan Colorado.
Siswa-siswi di West Denver Prep awalnya tidak percaya diri. Rata-rata, siswa yang masuk kelas 6 tertinggal secara akademis. Akan tetapi, tiga tahun kemudian, umumnya mengalahkan rekan-rekan mereka di seluruh negara bagian. Mereka bisa melihat sejauh mana prestasi akademis mereka membaik, berkat alat penilaian baru tersebut.
Berbeda dengan nilai-nilai tes standar yang sekarang ini digunakan untuk mengukur apa yang siswa ketahui, alat itu juga melacak sejauh mana kemampuan siswa di setiap sekolah meningkat. Grafik menunjukkan, secara akademis, West Denver Prep biasa-biasa saja. Tetapi, untuk pertumbuhan dalam belajar, itu luar biasa.
Kepala sekolah West Denver Prep, Josh Smith, mengatakan bahwa menghargai pembelajaran, membantu para siswa. Model Pertumbuhan itu juga membantu sekolah-sekolah saling belajar satu sama lain.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Sekolah Sains dan Teknologi Denver, Stefan McVoy. Dengan menggunakan model baru itu, menurut McVoy, ia mendapati beberapa sekolah memiliki ide-ide yang sangat mendukung mengenai bagaimana membantu seorang siswa yang kesulitan seperti West Denver Prep.
"Kami pergi ke West Denver Prep dan heran, apa yang mereka lakukan di sana? Mereka mencapai pertumbuhan yang pesat!" ujar McVoy.
West Denver Prep menetapkan harapan tinggi bagi para siswa sekolah menengah itu. Mereka harus belajar sangat keras. Tapi mungkin hal paling penting yang mereka lakukan di situ, menurut kepala sekolah Josh Smith, adalah mempercayai siswa-siswa itu.
"Saya berharap suatu hari nanti mereka menengok ke belakang dan mengingat saya sebagai orang nyentrik yang setiap hari terus menerus bilang kepada mereka, “Kamu mengagumkan! Kamu luar biasa!" Mereka menganggap saya aneh dan sampai muak dan bosan karenanya. Tetapi pada akhirnya mereka percaya, kan? Mereka percaya itu. Mereka memahaminya. Tujuannya itu," papar Smith lagi.
Dengan memusatkan perhatian pada pencapaian akademik - bukan hanya prestasi - sekolah-sekolah di Colorado membantu lebih banyak siswa mencapai tujuan tersebut.
Siswa kelas 8 Juan Soltero mengatakan guru-guru peduli pada setiap siswa. "Mereka memberi dukungan dan menginformasikan hal-hal yang memudahkan karena, kita tahu, belajar bukan hanya soal akademisi. Ini juga tentang lingkungan. Kita harus nyaman dalam belajar supaya pelajaran bisa kita ingat," ujarnya.