Kamis 10 Jul 2025 07:49 WIB

Trump Dicalonkan Netanyahu Raih Nobel, UE: Penjahat Perang Beri Penghargaan untuk Pemasok Senjatanya

Presiden AS bertanggungjawab bersama Netanyahu atas operasi pembersihan etnis di Gaza

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berbicara selama konferensi pers, Rabu, 21 September 2022 di markas besar PBB.
Foto: AP/Julia Nikhinson
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell berbicara selama konferensi pers, Rabu, 21 September 2022 di markas besar PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisaris Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell angkat bicara pada Rabu (9/7/2025) terkait wacana pencalonan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai peraih Nobel Perdamaian  oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Borrell mengkritik Netanyahu bahkan menyebutnya sebagai "tersangka penjahat perang yang dicari oleh keadilan internasional." Borrel pun mengecam pencalonan yang mendapat cibiran publik internasional tersebut, seperti dilansir Republika dari Al Mayadeen.

Baca Juga

 

Komentar Borrell muncul sebagai tanggapan atas pengumuman Netanyahu saat jamuan makan malam di Gedung Putih, Selasa (8/7/2025) pagi. Pemimpin Israel tersebut mengungkapkan pencalonan resminya kepada Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Trump digambarkan sebagai "pemasok senjata terbesar" bagi pendudukan Israel.

Borrell menyatakan bahwa pencalonan ini tidak hanya sinis tetapi juga mengerikan. Dia mengungkap bahwa pencalonan ini menggambarkan, "Seorang tersangka penjahat perang ingin memberi penghargaan kepada pemasok senjata terbesarnya."

Borrell menjelaskan, Presiden AS tersebut bertanggung jawab bersama dengan Netanyahu atas operasi pembersihan etnis terbesar yang pernah terjadi di kawasan itu sejak berakhirnya Perang Dunia II.

photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) menyerahkan dokumen kepada Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Ruang Biru Gedung Putih, Senin, 7 Juli 2025, di Washington. - (AP Photo/Alex Brandon)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement