Senin 16 Apr 2012 16:55 WIB

60 Persen Posyandu Jabar Belum Mandiri

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
Relawan di Posyandu sedang bertugas, ilustrasi
Foto: Blogspot
Relawan di Posyandu sedang bertugas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -— Sekitar 60 persen posyandu di Jabar belum mandiri. Hal ini disebabkan tingkat keswadayaan masyarakat masih di bawah 50 persen.

Dari data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar menyebutkan, jumlah posyandu di Jabar mencapai sebanyak 50.046 unit. ‘’Dari 50 ribu posyandu, yang baru dikatakan mandiri hanya 40 persen,’’ ujar Kepala BPMPD Jabar, Dadang M Ma’soem di sela-sela Pelatihan Kader Posyandu dan Pendamping Kader Posyandu Jabar di Hotel Pangrango, Kabupaten Sukabumi, kemarin malam.

Menurutnya, sekitar 60 persen posyandu lainnya bukan tidak aktif, melainkan hanya kekurangan kader. Idealnya, jumlah kader di setiap posyandu mencapai sebanyak lima orang. Sehingga bila dijumlahkan, maka jumlah kebutuhan kader posyandu Jabar mencapai sebanyak 250.230 orang kader.

Namun, pada kenyataannya jumlah kader posyandu Jabar baru sekitar 180 ribu orang. Hal ini didasarkan pada rata-rata jumlah kader posyandu baru sekitar 3,6 kader per posyandu. Bahkan di daerah pelosok, jumlah kader lebih sedikit jumlahnya hanya sebanyak dua orang.

Permasalahan kekurangan kader, ujar Dadang, lebih dikarenakan karakteristik pekerjaannya yang lebih menitikberatkan pada pengabdian. Meskipun demikian, semua kabupaten/kota di Jabar telah memberikan insentif khusus kepada para kader posyandu. Jumlah besarannya bervariasi tergantung dari kemampuan daerah masing-masing.

Di sisi lain, Dadang mengungkapkan, pada 2012 ini Pemprov Jabar mengupayakan program revitalisasi posyandu dengan anggaran Rp 50 miliar. Targetnya, posyandu yang belum mandiri bisa bangkit kembali. Revitalisasi posyandu merupakan lanjutan program sebelumnya pada 2011  di bawah pengelolaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar. Sementara pada 2012 ini, pengelolaan revitalisasi posyandu di bawah BPMPD Jabar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement