Senin 16 Apr 2012 21:21 WIB

Jejak Muslim pada Musik Blues

Musik blues memiliki pengaruh seni musik Islam yang dibawa komunitas kulit hitam.

Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Vokalis sekaligus gitaris kelompok musik Gugun Blues Shelter Gugun beraksi saat tampil dalam Jelajahin Livin Sanur Fest di Denpasar, Bali, Ahad (29/5/2022). Gugun Blues Shelter membawakan sejumlah lagu seperti Soul on Fire, Jingga dan Give Your Love.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musik blues tak asing lagi bagi para penikmat musik dunia. Konon, jenis musik ini berasal dari musik spiritual dan pujian yang berkembang di kalangan masyarakat Afrika di Amerika Serikat.

Penelusuran sejarah menunjukkan, akar musik blues ternyata lebih dari itu. Di dalamnya ternyata ada pula pengaruh seni musik Islam yang dibawa oleh komunitas kulit hitam ke Negeri Paman Sam itu.

Baca Juga

Hal tersebut ditegaskan pula oleh seorang penulis, ilmuwan, sekaligus peneliti dari Schomburg Center for Research in Black Culture di New York, Sylviane Diouf. “Blues memiliki relasi dengan tradisi masyarakat Muslim di Afrika Barat,” ujarnya.

Untuk membuktikan keterkaitan musik blues dengan tradisi musik kaum Muslim, Diouf memutar dua rekaman. Rekaman pertama yang diperdengarkan kepada publik di sebuah ruangan di Universitas Harvard itu lantunan adzan.

Sebagai pembanding, dia kemudian memutar lagu Levee Camp Holler. Publik yang hadir mencermati lagu blues lawas itu, yang pertama kali muncul di Delta Mississippi sekitar 100 tahun yang lalu. Levee Camp Holler bukanlah lagu blues yang terbilang biasa.

Lagu itu diciptakan oleh komunitas kulit hitam Muslim asal Afrika Barat yang bekerja di Amerika pasca-Perang Sipil. Setelah mendengarkan rekaman itu, mereka pun menyadari bahwa lagu Levee Camp Holler terdengar seperti lantunan adzan. Menurut Diouf, ini merupakan bukti pertautan antara keduanya.

Publik yang hadir di ruangan itu pun takjub dengan bukti yang diungkapkan Diouf. “Tepuk tangan pun bergemuruh, sebab hubungan antara musik blues Amerika dengan tradisi Muslim jelas-jelas terbukti,” ujar Diouf. Mereka juga berkata, “Wow, benar-benar terdengar sama. Blues ternyata benar berakar dari sana (tradisi Islam),” lanjut dia menirukan komentar publik AS saat itu.

Halaman selanjutnya ➡️

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement