Selasa 17 Apr 2012 13:24 WIB

Wah, Selandia Baru Sediakan Lapangan Kerja untuk WNI, Berminat?

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan peluang bekerja di Selandia Baru terkait peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan diantara kedua negara.

Dalam keterangan pers bersama Perdana Menteri Selandia Baru John Key di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (17/4), Presiden mengatakan tenaga kerja Indonesia terlatih sangat dibutuhkan di negara tersebut, termasuk bagi industri peternakan. "Penandatangan MOU ketenagakerjaan tujuannya meningkatkan kerja sama dan membawa manfaat yang riil bagi kedua pihak," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan saat berkunjung ke Selandia Baru, beberapa waktu lalu, bertemu dan berdialog dengan tenaga kerja Indonesia terlatih yang bekerja di sejumlah peternakan di negara tersebut.

"Ada peluang yang bagus untuk bekerja dengan baik. Penting untuk saling mengetahui "labour market" khususnya yang memiliki keahlian, sehingga bisa memenuhi kebutuhan (tenaga kerja-red)," kata Presiden.

Presiden minta kepada jajaran menteri kabinet, khususnya kementerian terkait agar mendorong optimalisasi pemanfaatan peluang kerja bagi tenaga kerja terlatih di Selandia Baru.

PM John Key melakukan kunjungan sejak 17 April 2012 hingga 18 April mendatang. PM Key diterima Presiden Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta. Selain melakukan kunjungan kehormatan, kedua pemimpin pemerintahan juga melakukan pembicaraan bilateral mengenai peningkatan hubungan kedua negara.

Keduanya juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang tenaga kerja, lingkungan, pertanian dan kerja sama pengembangan energi panas bumi atau geothermal yang ditandatangani oleh masing-masing menteri dari kedua negara.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement