Selasa 24 Apr 2012 20:18 WIB

AS Berlakukan Sanksi Teknologi bagi Iran dan Suriah

Rep: AFP / Red: Chairul Akhmad
Presiden Amerika Serikat Barack Obama
Foto: Reuters
Presiden Amerika Serikat Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden AS Barack Obama memberlakukan sanksi baru bagi Suriah dan Iran. Sanksi teknologi ditujukan bagi mereka yang menyediakan teknologi bagi pemerintah untuk melacak oposisi.

Obama mengumumkan sanksi tersebut sebagai bagian untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM), kejahatan dan pembantaian. Langkah tersebut bukan hanya pukulan bagi kedua pemerintah tapi juga bagi perusahaan yang membuat teknologi tersebut. Individu yang terlibat juga tidak bisa memasuki wilayah AS.

"Saya telah menandatangani perintah pemberlakuan sanksi baru terhadap pemerintah Suriah, Iran dan mereka yang menggunakan teknologi untuk mengawasi, melacak dan menargetkan warga untuk kekerasan," ujar Obama saat berpidato di Museum Holocaust AS, Senin (23/4).

Ia menambahkan, teknologi tersebut seharusnya digunakan bagi kesejahteraan masyarakat, bukan untuk menekan mereka. Mereka yang terlibat membantu pemerintahan Iran dan Suriah asetnya akan dibekukan dan tidak bisa memasuki wilayah AS.

Mereka yang terlibat, misalnya adalah mereka yang menjual, menyewakan atau menyediakan layanan dan teknologi untuk mengganggu, mengawasi atau melacak seseorang melalui komputer atau jaringan Internet. Teknologi digunakan oleh pasukan keamanan untuk mengganggu para pendemo yang menggunakan telepon genggam, pesan singkat dan media sosial, seperti Twitter dan Facebook untuk mengatur demonstrasi. 

Obama juga mengumumkan Badan Pencegahan Kejahatan (APB) yang dibentuk pada 2011 akan semakin intens mengidentifikasi ancaman kejahatan dan menjadikan pemerintah AS lebih gesit dalam mengatasinya. Militer AS dan komunitas internasional juga akan membuat strategi dan teknik baru untuk mencegah dan mendeteksi kejahatan.

sumber : Ani Nursalikah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement