Rabu 25 Apr 2012 09:44 WIB

Sapi Gila Kembali Ditemukan di AS

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
Fasilitas peternakan sapi di Hanford, California, Selasa (24/4).
Foto: John Walker/AP
Fasilitas peternakan sapi di Hanford, California, Selasa (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah mengidentifikasi kasus penyakit bovine spongiform encephalopathy (sapi gila) di peternakan sapi perah, California tengah. Penemuan penyakit sapi gila ini adalah yang pertama dalam enam tahun terakhir, setelah sempat dinyatakan hilang dari AS.

Menurut Kepala Petugas dari Dokter Hewan Departemen Pertanian AS, John Clifford, daging dari sapi gila selayaknya tidak dikonsumsi manusia. "Karena sangat beresiko bagi kesehatan manusia," ujar Clifford, yang dilansir dari New York Times, Selasa (24/4).

Namun Clifford menjelaskan saat konferensi pers di Washington, bahwa susu sapi tidak membawa penyakit sapi gila, apabila diminum manusia. Dia menyatakan hanya daging yang berpengaruh pada kesehatan manusia apabila daging tersebut terjangkit sapi gila.

Laporan kasus sapi gila kali ini adalah penemuan keempat penyakit sapi gila di AS, setelah sempat hilang beberapa tahun silam. Penyakit sapi gila ini, jelas Clifford adalah penyakit degeneratif yang mempengaruhi otak dan tulang belikat belakang sapi. "Manusia dapat terjangkit penyakit ini dengan makan daging dari sapi yang terinfeksi," paparnya.

Satu kasus penyakit sapi gila di AS, pada 2003 ketika seekor sapi yang diternak di Kanada ternyata positif sapi gila ketika di Washington. Akibat dari itu, ekspor daging sapi Amerika anjlok, ketika berbagai negara melarang impor ternak produsen AS. Perusahaan ternak dan pengepakan daging pada saat itu kehilangan miliaran dolar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement