Kamis 26 Apr 2012 15:33 WIB

Taufik Kiemas Sedih Bila Mega Kalah Lagi

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri
Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Politisi kawakan PDI Perjuangan, Taufik Kiemas mengaku tak siap jika Megawati Soekarnoputri kalah untuk ke empat kalinya dalam pemilihan presiden. Taufiq menilai istrinya, yang kini menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut, sulit menang di 2014.

''Saya kadang-kadang sedih juga. Nanti istri saya kalah empat kali, sedih juga. Yang menyuruh senang-senang saja karena udah jadi anggota DPR,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).

Menurut Taufik, selama ini banyak yang tak memperhatikan bagaimana perasaan keluarga Megawati yang selama ini sudah tiga kali gagal menang dalam pencapresan. Jika ada yang merasakan, ia pun yakin kalau tak akan ikut mendorong Megawati maju untuk ke empat kalinya pada pemilu mendatang.

''Orang kadang-kadang lupa. Yang istrinya kalah tiga kali itu Pak Taufik. Orang tidak merasakan bagaimana jadi suami, istrinya kalah tiga kali. Orang tidak pernah merasakan Mbak Puan (Puan Maharani) ibunya kalah tiga kali,'' jelas Ketua MPR tersebut.

Menurut Taufik, DPP harus berkaca pada pengalaman kekalahan Megawati dalam tiga pemilu terakhir. Jangan kemudian bersikukuh dan tetap mengusung Megawati untuk maju di 2014.

''Mestinya DPP melihat. Sekali saja keledai kesenggol batu, tidak bisa dua kali. Ini manusia masa tiga kali terperosok masih mau empat kali. Kan gawat juga. Keledai terperosok sekali dua tahun tak akan terperosok lagi. Kita tidak ngerti-ngerti juga,'' jelas Taufik.

Alih-alih mendorong Megawati, Taufik menyarankan agar mendorong yang lebih muda. Hanya saja, ia mengaku khawatir untuk mendorong generasi muda. Pasalnya, akan ada pihak yang marah karena membawa masalah ke dalam pencalonan presiden.

''Padahal, harus regenerasi. Tak mungkin tak regenerasi.''

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement