Jumat 27 Apr 2012 18:00 WIB

Soal Pengaturan Azan, PWNU Jatim Nilai Wapres tak Pancasilais

Rep: Agus Raharjo/ Red: Djibril Muhammad
BANDA ACEH, 13/4 - FUNGSIKAN EWS. Wapres Boediono memberikan arahan pada pertemuan dengan muspida Aceh di Banda Aceh, Jumat (13/4). Wapres meminta pihak terkait memfungsikan Early Warning System (EWS) tsunami di Aceh, menata kembali jalur evakuasi
BANDA ACEH, 13/4 - FUNGSIKAN EWS. Wapres Boediono memberikan arahan pada pertemuan dengan muspida Aceh di Banda Aceh, Jumat (13/4). Wapres meminta pihak terkait memfungsikan Early Warning System (EWS) tsunami di Aceh, menata kembali jalur evakuasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Usulan Wakil Presiden (Wapres) Boediono soal pengaturan azan terus bergulir bak bola panas. Saking panasnya, salah satu pihak menilai jika usulan orang nomor dua di Indonesia itu dapat memancing konflik horizontal.

Bahkan bagi Ketua PWNU Jawa Timur, Mutawakkil Alallah, Boediono sosok yang Pancasilais. Pasalnya, lanjut dia, sila pertama dalam Pancasila adalah 'Ketuhanan Yang Maha Esa'. Pasal itu tentang ibadah dan beragama.

Selain itu, menurut dia, seharusnya Wapres lebih fokus untuk menyelesikan masalah krusial di negeri ini dibandingkan merespon masalah pengaturan suara Azan seperti kemiskinan dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mutawakkil yakin, bahwa hanya segelintir orang yang memprotes karena terganggu dengan suara Azan. Terlebih suara Azan dikumandangkan bukan di waktu-waktu istirahat seperti waktu tidur di malam hari.