REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Josep Pep Guardiola akhirnya memutuskan angkat kaki dari Barcelona pada akhir musim ini. Pelatih asal Spanyol memilih mengakhiri petualangannya bersama El Barca setelah empat tahun mengabdi untuk tim asal Katalan itu.
Selama hampir empat musim menjadi nahkoda Barca, pelatih 41 tahun itu sudah mensedekahkan 13 tropi juara ke lemari piala Barcelona. Ia dinilai berhasil mengembangkan dan menyempurnakan pola permainan tiki-taka yang pertama kali dikenalkan mantan pelatih sekaligus legenda El Blaugrana, Johan Cruyff.
Karena prestasi bersama the Catalan itu, Guardiola diganjar 18 gelar individual, di antaranya dua gelar IFFHS Pelatih terbaik World's Best Club (2009, 2011), tiga gelar pelatih terbaik Don Balon Award (2009, 2010, 2011), dua gelar pelatih terbaik Onze d'Or (2009, 2011), dua tropi Miguel Muñoz (2008–09, 2009–10), dua gelar Manager terbaik World Soccer Magazine (2009, 2011), dua gelar pelatih UEFA Team (2008–09, 2010–11), tiga gelar pelatih terbaik La Liga (2009, 2010, 2011), satu Catalan of the Year Award (2009). Dan puncak prestasinya adalah menjadi pelatih terbaik versi FIFA atau Ballon d'Or Best Coach (2011).
Berikut catatan perjalanan prestasi Guardiola bersama El Barca:
1. Musim 2008-09
Guardiola ditunjuk pelatih Barca menggantikan Frank Rijkaard. Di musim pertamanya, ia mencetak prestasi menawan setelah membawa Barca menjadi tim Spanyol pertama meraih treble winner sekaligus, yakni gelar La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions.
2. Musim 2009-10
Pelatih yang pernah mengadu nasib di Italia itu kembali menorehkan rekor lebih mengesankan di musim keduanya. Ia membawa El Barca menggenggam mahkota Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antar Klub sebelum pergantian tahun. Artinya, sepanjang 2009, Guardiola berhasil mengantarkan barca menyabet enam gelar. Dan ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah dimana seorang pelatih berhasil meraih enam gelar dalam satu tahun.
Sayangnya, di musim ini Guardiola gagal mempertahankan gelar Liga Champions setelah disepak Inter Milan pada babak semifinal. Saat itu, Inter yang dibesut Jose Mourinho keluar sebagai juara Liga Champions.
Tapi masih musim yang sama, Guardiola berhasil menjadi pelatih Barca pertama yang memenangkan empat duel El Clasico beruntun kontra seteru abadi, Real Madrid. Gelar La Liga pun dipersembahkan Guardiola sekaligus mengantarkan Barca meraih empat gelar dalam satu musim.
3. Musim 2010-11
Setelah memenangkan gelar La Liga, di musim ketiganya Guardiola gagal mempertahankan gelar Copa del Rey setelah takluk di tangan Madrid. Gol tunggal Cristiano Ronaldo di partai final membuat Barca gagal mempersembahkan gelar ke-26 Copa del Rey.
Tapi Guardiola berhasil membalas di Piala Super Spanyol usai menang dari Real Madrid dengan agregat 5-4. Guardiola juga berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions usai menundukkan Manchester United 3-1 di partai puncak.
4. Musim 2011-12
Di musim terakhirnya, mantan pelatih Barcelona B itu kembali mencatatkan rekor baru bagi Barca. Kesuksesannya mengangkat mahkota Piala Super Spanyol dan Piala Super Eropa, membuat Pep menjadi pelatih Barca yang paling banyak memenangkan gelar juara.
Koleksi gelar Guardiola semakin menumpuk usai membawa Barca menjinakkan wakil Brazil, Santos di babak final Piala Dunia Antarklub. Mantan jendral lapangan tengah Timnas Spanyol itu berpeluang menambah pundi-pundi gelarnya setelah Barca lolos ke partai final Copa del Rey. Tapi sebelum itu, Guardiola wajib menundukkan Athletic Bilbao.
Sayang seribu sayang, Guardiola gagal memberikan kenangan manis di pentas Liga Champions usai disingkirkan Chelsea di babak semifinal. Peluang mempertahankan gelar La Liga juga semakin sulit setelah mereka tertinggal tujuh angka dari Madrid. Apalagi kompetisi La Liga musim ini hanya tersisa empat laga. Kegagalan ini yang membuat Guardiola memutuskan untuk angkat koper dari Camp Nou.
Total Tropi yang Dimenangkan Guardiola:
1. Liga Champions : 2
2. La Liga : 3
3. Copa del Rey : 1
4. Piala Super Spanyol : 3
5. Piala Super Eropa : 2
6. Piala Dunia Antarklub : 2