REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan pihaknya tak akan mengikuti langkah yang dilakukan PSSI Djohar Arifin untuk melaporkan hasil pertemuannya dengan tim "Task Force" FIFA/AFC.
"Sampai saat ini tim Task Force belum memutuskan apa-apa. Kami menganggap untuk bertemu Menpora itu tidak logis," ujar La Nyalla Mattalitti ketika dikonfirmasi.
La Nyalla mengatakan, saat pertemuan dengan tim Task Force pada 24 April lalu di markas AFC di Kuala Lumpur, pihaknya yang diwakili oleh Joko Driyono dan Hinca Panjaitan baru menyampaikan dokumen dan hal-hal terkait Kongres Luar Biasa pada 18 Maret lalu di Ancol dan pihaknya belum menerima keputusan apa pun dari tim Task Force.
"Jadi apa yang mau disampaikan ke Pak Menpora? Sementara hasil dari Task Force itu tidak (belum) ada, karena masih ada pertemuan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya," kata La Nyalla di Jakarta, Senin malam.
Sebelumnya, La Nyalla dengan didampingi beberapa pengurus PSSI hasil KLB hanya pernah bertemu Menpora saat melaporkan dokumen dan hasil-hasil KLB di Ancol yang dihadiri 81 pemilik suara sah dan telah memilih dirinya sebagai ketua umum PSSI periode 2012-2016.
Sebagaimana diketahui, PSSI kepengurusan Djohar Arifin Husin pada Senin siang menemui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng untuk melaporkan beberapa hal terkait organisasi yang dipimpinnya usai bertemu Task Force.
Usai pertemuan tersebut, Menpora mengaku siap menemui tim Task Force yang mengambil peran dalam penyelesaian kisruh ini.
Menurut Menpora, jika tim Task Force memanggil, pihaknya bersedia ikut memberikan pandangan terhadap konflik tersebut dari sudut pandang pemerintah.
"Dari pemerintah, jika Task Force ingin berkonsultasi, kami siap kapan saja jika memang dibutuhkan. Saya persilakan jika mereka ingin bertanya," ujar Menpora usai bertemu Djohar Arifin dan kawan-kawan.