REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakri, curhat soal Lapindo. Dalam pertemuan dengan para pengurus Golkar Jateng dan para tokoh masyarakat di rumah Ketua DPD Golkar Jawa Tengah, Wisnu Hardono, Senin (1/4) malam. Pria yang akrab disapa Ical ini mengeluh soal tudingan yang menyebutkan dia tidak  mau bertanggung jawab dalam masalah lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur.

Pada saat dia sedang mempersiapkan diri menjadi calon presiden, masalah Lapindo kembali dihembus-hembuskan oleh lawan politiknya. ''Bahkan media milik orang yang kalah saat bersaing dalam menjadi Ketua Umum Golkar, memblow up habis-habisan masalah Lapindo. Sampai bosan saya mendengar pemberitaan masalah itu,'' katanya.

Ical mengungkapkan keluh-kesahnya soal pemberitaan Lapindo yang memojokkan dirinya, menanggapi pertanyaan seorang tokoh masyarakat. Dalam kesempatan itu, Ical mengaku sudah berbuat sangat banyak untuk mengatasi masalah Lapindo.

Dalam mengatasi masalah Lapindo, dia mengaku sudah berupaya mempetanggung jawabkan masalah itu sekuat mungkin. Bahkan dia mengaku telah mengeluarkan hingga Rp 9 triliun untuk memberi ganti-untung bagi warga yang rumah dan tanahnya tenggelam oleh lumpur Lapindo. ''Semua itu, uang pribadi. Uang yang saya kumpulkan dari keluarga saya. Tidak ada satu sen pun dari pemerintah,'' katanya.

Ical menyebutkan, bila memang dia hendak lari dari tanggung jawab, hal itu bisa dengan mudah  dilakukan. Dengan menyatakan Lapindo sudah bangkrut, maka dia tak akan lagi memiliki kewajiban untuk memberi ganti rugi bagi para korban lumpur Lapindo. ''Tapi itu tidak saya lakukan. Bahkan saya sampai mengeluarkan uang hingga Rp 9.000 miliar untuk memberi ganti untung dalam masalah itu,'' jelasnya.

Dia juga mengungkap pernyataannya almarhum ibunya, yang meminta dia memberi ganti rugi pada warga yang rumahnya tenggelam. ''Beliau minta saya untuk membantu warga yang terkena dampak lumpur Lapindo, apapun hasil putusan pengadilan dalam masalah itu,'' jelasnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika