REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Gedung Sate Bandung, Selasa, diwarnai sedikit kericuhan. Terjadi gesekan antara dua organisasi buruh yakni Kasbi (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) dan Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Jabar.
Kericuhan kecil tersebut pada mulanya dipicu karena buruh dari KSN yang hendak membubarkan diri terhalang dengan massa dari KASBI yang hendak masuk ke pintu masuk utama Kantor Gubernur Jawa Barat tersebut. Adu mulut dan saling dorong antar sesama buruh pun terjadi.
Beruntung kericuhan dari buruh yang sama-sama mengenakan kaos berwarna merah tersebut berhasil diredam oleh petugas kepolisian dan buruh lainnya. Perselisihan pun tidak berlangsung lama.
Menyikapi kejadian tersebut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rahman Baso di lokasi unjuk rasa menyatakan bahwa perselisihan antara dua kelompok massa tersebut hanya kesalahpahaman. "Jadi wajar lah kalau ada sedikit gesekan dari teman-teman tadi. Karena kalau melihat cuaca yang cukup panas membuat orang jadi gampang terpancing emosi," katanya.
Pantauan di lokasi kejadian, hingga siang ini, para buruh dari berbagai organisasi terus mendatangi Gedung Sate Bandung, tercatat sudah ada tiga organisasi buruh yang melakukan aksi unjuk rasa yakni SBSI 1992 Jabar, Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Jabar, dan Kasbi (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia).
Dalam aksinya, ketiga organisasi buruh tersebut sama-sama menuntut supaya tidak ada lagi kekerasan terhadap buruh, penghapuskan sistem kerja kontrak dan menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh dan hari libur nasional.