REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pekan ini sebuah gol indah di pentas Liga Primer Inggris diciptakan seorang Muslim asal Senegal, Papiss Cisse. Tak hanya satu, juru gedor Newcastle United bahkan mencetak dua gol indah ke gawang Chelsea saat bersua the Blues di Stamford Bridge, Kamis (3/5) dini hari WIB. Yang menarik, usai peluit panjang dibunyikan, Cisse melakukan selebrasi kemenangan dengan melakukan sujud syukur.
Ya, pada akhir laga Cisse melakukan sujud syukur di tengah lapangan. Setelah itu ia terlihat berjalan terpincang-pincang. Disinyalir kaki kanannya bengkak karena benturan dengan pemain Chelsea.
Dua gol rancak itu membuat koleksi gol Cisse bertambah menjadi 13 gol dari 12 laga bersama Newcastle. Tak hanya itu, gol ganda itu juga mengantarkan Newcastle mematahkan rekor 11 terakhir Chelsea tanpa kalah. Terhitung sejak Maret lalu laskar Roberto di Matteo itu meraih tujuh kemenangan dari delapan laga di Stamford Bridge. The Blues hanya meraih hasil imbang satu kali. Bahkan di stadion yang sama, Chelsea mampu mengalahkan tim sekelas Barcelona di pentas Liga Champions plus baru saja berpesta gol 6-1 ke gawang Queens Park Rangers. Tapi semua itu patah di tangan Newcastle.
Hasil minor itu membuat peluang Chelsea semakin tipis dalam perburuan tiket ke Liga Champions musim depan. Chelsea kini terpaku di peringat enam dengan koleksi 61 poin, atau satu strip di bawah the Magpies yang unggul empat poin. Hasil ini menempatkan Newcastle hanya berselisih satu poin dari Arsenal di peringkat ketiga atau menyamai perolehan poin Tottenham Hotspur. Dengan dua laga tersisa, ketiganya bersaing memperebutkan tiket otomatis ke fase penyisihan grup Liga Champions musim depan.
"Saya sangat senang bisa mencetak 13 gol sejauh ini. Sebagai seorang striker, saya hanya ingin mencetak gol," katanya kepada Sky Sports News.
Mantan penyerang SC Freiburg tidak terlalu peduli dua golnya dicetak melalui proses yang sangat indah. Menurutnya gol kedua yang dicetak dari luar kotak penalti itu dilakukannya karena ia merasa sudah capek. Prestasi mencetak 13 gol dalam 12 pertandingan pertama di Liga Primer itu menyamai prestasi yang pernah ditorehkan Micky Quinn dan Kevin Phillips.
"Gol kedua itu berawal saat saya melihat bola diumpan balik kepada saya oleh Shola (Ameobi). Saya menembaknya karena sudah tak memiliki kekuatan lagi," tuturnya.
Cisse mengaku gembira karena gol tersebut datang di waktu yang sangat tepat. "Gol itu datang di saat yang tepat di saat mereka (Chelsea) gencar melakukan tekanan. Gol tersebut membuat lega seluruh anggota tim," sebut pemain berusia 26 tahun itu.
Puja-puji itu pun mengalir deras, salah satunya dari pelatih Newcastle, Alan Pardew. "Sungguh gol yang luar biasa. Kami mulai keteteran saat sudah unggul 1-0. Cisse kemudian memanfaatkan peluang dan bisa dilihat dia memang sengaja melepas tendangan itu. Dia benar-benar melesakkannya," kagum Pardew.
"Sungguh momen hebat bagi kami bisa menang di sini. Ini pencapaian besar, tim harus sangat bangga atas keberhasilan ini. Malam yang hebat pula buat Cisse dan begitu juga buat klub."
"Gol pertama gol yang hebat. Dia dalam performa bagus dan bisa dilihat kerja kerasnya untuk tim. Kami mampu mencari taktik untuk mengakomodasi kualitas striker yang kami miliki."
Tapi cibiran datang dari Di Matteo yang mengaku sepasang gol Cisse sangat mengejutkan bagi timnya. "Saya kira ia sendiri tidak menyangka apa yang telah dilakukannya. Keduanya adalah tendangan yang aneh, namun bisa masuk ke gawang," kata Di Matteo seperti dilansir Sky Sports.
Di Matteo menyebut, Cisse sedang berada pada puncak performanya di Liga Primer. "Saat ini ia memang sedang sangat panas sehingga apapun yang ia sentuh tampaknya bakal masuk ke gawang," kata pelatih asal Italia tersebut.