REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Ada banyak cara untuk menarik minat masyarakat untuk lebih giat mendonorkan darahnya. Salah satunya dengan
menawarkan insentif. Sebuah riset terbaru di AS menyebutkan memberikan insentif berupa kaos atau voucher mendorong lebih banyak orang untuk menyumbangkan darah.
"Hal itu berpengaruh terhadap peningkatan yang luar biasa dalam jumlah donor," kata Nicola Lacetera, asisten Profesor manajemen strategis Universitas Rotman, Toronto, seperti dikutip healthday.com, Rabu (9/5).
Nicola menjelaskan dari hasil analisa data sebanyak 14 ribu donor, tercatat bahwa insentif menyebabkan kenaikan jumlah pendonor dari 15
persen menjadi 20 persen. Meski demikian, kata Nicola, insentif tidak akan mengubah alasan seseorang untuk menyumbangkan darah tetapi
lebih kepada menarik minat pendonor lain di luar pendonor yang tidak mendapat insentif. "Kami percaya, bahwa ada sebuah respon positif dari penghargaan," kata Nicola.
Di AS sendiri, sekitar 40 persen organisasi palang Merah Amerika menggunakan insentif untuk menarik masyarakat AS untuk mengikuti donor
darah. Sebab, saat ini hanya 10 persen dari total populasi AS yang menyembangkan darah. Sementara, kebutuhan darah terus meningkat.