REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak melanjutkan kejatuhan mereka pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah ketegangan atas masalah politik dan ekonomi zona euro yang mendorong dolar AS lebih kuat.
"Masih ada banyak ketidakpastian tentang masalah utang dan politik zona euro," kata Victor Shum, analis di konsultan energi internasional Purvin and Gertz.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, jatuh 20 sen menjadi 96,81 dolar AS per barel, dua hari setelah mencapai terendah dalam hampir lima bulan rendah pada 95,34 dolar AS.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni merosot 47 sen menjadi 113,20 dolar AS per barel di London.
Investor menghawatiran tentang dampak dari pemilihan umum akhir pekan di Yunani yang meningkat, setelah kepala partai Syriza, sayap kiri negara itu, mengatakan, kabinetnya akan menolak semua langkah-langkah penghematan yang dikenakan berdasarkan kesepakatan pinjaman Uni Eropa-IMF, jika ia membentuk pemerintahan baru.
Hal itu mendorong kekhawatiran bahwa Yunani akan terpaksa keluar dari zona euro sepenuhnya -- dan yang mengirim euro jatuh terhadap dolar Rabu, lebih lanjut memperlemah permintaan minyak mentah.
Minyak mentah juga di bawah tekanan dari indikasi bahwa Saudi Arabia, produsen minyak utama dunia, bisa meningkatkan produksinya.