Kamis 10 May 2012 11:44 WIB

Keluarga Korban Sukhoi Hanya Bisa Pasrah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hazliansyah
Some family members of Sukhoi passangers weep and anxiously wait the fate of their beloved ones in Halim Perdana Kusuma Airport, Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Some family members of Sukhoi passangers weep and anxiously wait the fate of their beloved ones in Halim Perdana Kusuma Airport, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga korban hilangnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Jawa Barat terus berdatangan. Mereka mengaku pasrah dengan musibah tersebut.

Salah satu keluarga korban, Dewi Citra Asmarani (30 tahun), mengatakan, hanya bisa pasrah dengan keadaan ini dan berharap keluarga mereka bisa segera ditemukan. "Entah dalam keadaan utuh atau nggak, kami sangat berharap bisa segera ditemukan," ujarnya kpd Republika, Kamis (10/5).

Dewi Citra Asmarani adalah anak dari Captain Herman (67) yang menjabat sebagai Manajer Operasional Air Maleo. Awalnya Dewi tidak mengetahui bahwa ayahnya ikut terbang dengan pesawat naas tersebut.

"Biasanya mama suka dateng ke kantor papa untuk bawain makanan, tapi kemarin pas mama dateng hanya menemukan tas papa saja, sedangkan papa tidak ada dikantornya," ujarnya.

Dewi menambahkan Captain Herman sempat berusaha untuk menghubungi istrinya sebelum ikut terbang dengan Sukhoi. Namun istri beliau tidak mengangkat telpon. "Mungkin mama lagi merhatiin handphonenya," ujar Dewi

Dewi dan keluarga mendapatkan informasi bahwa ayahnya ikut dalam rombongan pesawat Sukhoi sekitar pukul 17.00 WIB. Dia mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut.

"Rasanya lemes, kaget, sedih, dan ga percaya," ujar Dewi berlinang airmata.

Tidak ada firasat apapun yang dirasakan oleh keluarga Captain Herman. Sebelum terbang dengan pesawat Sukhoi Captain Herman sempat bertugas ke Brunei pada Sabtu lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement