REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Gelandang Bayern Muenchen, Franck Ribery, mengatakan pada wawancara yang dipublikasi pada Senin, bahwa final Liga Champions di akhir pekan ini adalah "pertandingan terpenting" sepanjang karirnya, di saat klub Jerman tersebut bersiap untuk menghadapi Chelsea.
Pemain internasional Prancis berusia 29 tahun tersebut mengatakan ia menatap ke depan untuk menebus absennya dirinya pada final Liga Champions terakhir yang diikuti Bayern, ketika ia mendapat sanksi larangan bermain saat Bayern kalah 0-2 dari Inter Milan dua tahun silam.
"Tentu saja ada Piala Dunia dan Euro, namun pertandingan ini adalah yang terpenting sepanjang karirku," katanya seperti dikutip majalah Kicker, sambil menambahkan bahwa Bayern saat ini sudah lebih baik dibanding tim yang sama pada 2010.
"Kami lebih santai. Kami tidak banyak memberi tekanan pada diri sendiri, dan kami menikmati banyaknya pertandingan," tambahnya, sambil menuturkan bahwa perubahan tersebut terjadi karena kedatangan pelatih Jupp Heynckes, yang menggantikan Louis van Gaal - di mana dengan Van Gaal, Ribery memiliki hubungan yang kurang baik.
Bagi Ribery, Heynckes telah "memasukkan atmosfer yang bagus dan para pemain sangat percaya kepadanya."
Mantan bintang Marseille ini mengatakan pertandingan terakhir ini sangat krusial agar Bayern tidak menutup musim dengan tangan hampa, setelah mereka kalah 2-5 dari juara Liga Jerman, Borussia Dortmund, di final Piala Jerman.
Final Liga Champions juga akan memberi dorongan semangat menjelang kejuaraan Eropa pada Juni, di mana Ribery telah dimasukkan dalam daftar pemain timnas asuhan Laurent Blanc untuk turnamen di Polandia dan Ukraina.
Secara statistik, musim ini adalah musim terbaik Ribery sejak bergabung dengan Bayern pada 2007, ia mencetak 12 gol dan 21 kali merancang terjadinya gol.
Ikuti Whatsapp Channel Republika