REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki sedang memeriksa bangkai seekor burung yang di Eropa dikenal dengan burung pemakan lebah. Burung ini diduga dipasang alat mata-mata oleh Israel yang sedang melakukan pengintaian di wilayah Turki.
Pada Selasa (15/5) lalu, situs Yediot Ahronoth Israel melaporkan, pihak Turki serius menyelidiki hal ini. Jika terbukti benar maka hal itu akan berdampak buruk pada hubungan antara Turki dan Israel. Hal ini juga dapat mengancam kredibilitas Israel dan termasuk dalam kejahatan yang aneh.
Dari laporan media dikatakan, pihak berwenang mendapati ukuran lubang hidung burung yang telah mati tersebut tidak normal. Salah satu lubang lebih besar dari yang lain. Ini menyebabkan kecurigaan bahwa Agen Mossad telah menanamkan peralatan pengintai di dalam paruh burung.
Bangkai burung berhidung besar yang diketahui berjenis Merops Apiaster tersebut, ditemukan oleh seorang petani. Awalnya petani tak melihat ada yang aneh saat menemukan bangkai burung sampai petani menemukan ada pita bertuliskan Israel yang terikat di kaki burung.
Petani tersebut kemudian langsung melaporkan penemuannya pada pihak berwenang Israel.
Namun ahli burung Israel menampik hal tersebut. Menurutnya merupakan hal yang lumrah memasang pita pelacak ke kaki burung. Hal tersebut biasa dilakukan para peneliti untuk mempelajari jalur penerbangan dan perjalanan burung dalam bermigrasi.
Saat ini mayat burung kecil tersebut telah diserahkan oleh Departemen Pertanian Turki, pada Dinas Keamanan Ankara untuk penyelidikan lebih lanjut.