REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Roberto Di Matteo siap melahap tantangan terberat sepanjang karir manajerialnya, ketika ia berupaya untuk memimpin Chelsea, yang harus kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera dan sanksi, menuju kemenangan di final Liga Champions melawan Bayern Muenchen.
Hanya sepuluh pekan setelah mengambil alih posisi pelatih di Stamford Bridge, menyusul pemecatan Andre Villas-Boas, Di Matteo telah memperlihatkan serangkaian performa bagus, termasuk semifinal tak terlupakan dengan menyingkirkan Barcelona.
Namun pria Italia ini yakin bahwa memimpin kemenangan atas Bayern di markas mereka sendiri pada Sabtu, akan mewakili kejayaan terbesarnya, di saat ia berupaya untuk mendorong Chelsea yang tidak bermain dengan kekuatan penuh.
Chelsea akan bermain tanpa diperkuat kapten John Terry dan Branislav Ivanovic, serta gelandang inspiratif, Ramires, dan Raul Meireles, di mana keempat pemain tersebut mendapat sanksi larangan bermain.
Di Matteo juga masih harus mengkhawatirkan kebugaran dua beknya, Gary Cahill dan David Luiz, serta gelandang Florent Malouda.
Dengan keadaan seperti itu, Di Matteo setuju bahwa ia menghadapi tugas paling menantang sepanjang karirnya. "Dengan semua masalah yang ada, tentu saja hal ini membuat saya pusing," kata pria 41 tahun ini.
Meski mampu membalikkan peruntungan Chelsea, termasuk keberhasilan menjuarai Piala FA serta mencapai final Liga Champions, Di Matteo masih belum mendapat garansi mengenai masa depannya di Chelsea.
Chelsea mengatakan keputusan mengenai suksesor Andre Villas-Boas untuk jangka panjang baru akan diambil setelah musim ini usai, dan Di Matteo menegaskan ia bahagia menunggu keputusan klub. "Saya sangat santai mengenai hal itu," kata Di Matteo.
"Saya hanya memiliki dorongan besar dan motivasi besar untuk melakukan sesuatu yang luar biasa bagi klub ini, dan itulah yang ingin saya lakukan. Dan apapun yang terjadi setelahnya - selalu ada alasan mengapa sesuatu terjadi."
Di Matteo juga membaca sedikit mengenai kekalahan Bayern 2-5 dari Borussia Dortmund pada final Piala Jerman akhir pekan lalu.
Ketika diminta untuk berkomentar apakah Bayern dapat dikalahkan jika ancaman mereka melalui Franck Ribery dan Arjen Robben dapat dipatahkan, ia menjawab, "Saya tidak berpikir itu mudah atau sepolos itu."
"Mereka memiliki banyak pemain bagus," ucapnya. "Untuk mampu memenangi banyak gelar dan kompetitif di Liga Champions dan mencapai final, anda membutuhkan lebih dari dua pemain. Anda memerlukan tim yang bagus."