REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wali kota Solo, Joko Widodo menjadi salah satu kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah, karena berhasil menjaga inflasi atau kestabilan harga-harga di daerah. Penghargaan itu diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diwakili Menko Perekonomian, Hatta Rajasa saat Rakornas III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (16/5).
Saat ditemui, Jokowi --sapaan akrab Joko Widodo-- mengatakan, Solo telah mencapai tingkat inflasi yang kecil yakni 1,93 persen dibandingkan inflasi nasional, yakni 3,79 persen pada 2011. Salah satu yang dilakukannya adalah menjaga ketersediaan pasokan barang.
"Kecil sekali 1,9 persen. Kalau nasional 3,7 persen tahun kemarin. Kira-kira segitu," katanya saat ditemui disela acara.
Menurut Jokowi, untuk menjaga inflasi yang diperlukan adalah mengendalikan pasokan barang. Artinya, barang harus selalu tersedia. Untuk menjamin hal itu, jelas Jokowi, aparat mulai dari Badan Urusan Logistik hingga Kepolisian setempat untuk turun ke lapangan.
"Saya ngomong bolak-balik ini kan ini kerja lapangan bukan kerja di kantor. Cek, cek, lihat gudangnya," imbuh wali kota yang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta itu.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, bila Pemda mencium ada hal yang tidak beres, maka langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengecekan.
Selain Joko Widodo, beberapa kepala daerah yang mendapatkan penghargaan serupa. Untuk tingkat provinsi, daerah yang diganjar penghargaan karena sukses mengendalikan inflasi yakni Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Gubernur Sulawesi Selatan, Sahrul Yasin Limpo. Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota yakni Wali Kota Balikpapan, Rizal Efendi; dan Asisten III Kota Pematang Siantar, Samuel Saragih.